Itu diungkapkan Gus Ubed, sapaan akrab Ubaidillah Shodaqoh saat menjadi narasumber Halalbihalal dan Seminar Kebangsaan ’’Sinergi Ulama Mengawal Demokrasi’’ di Pendapa Kabupaten Grobogan, Sabtu (27/5/2023).
(pada bingung semua), ini kita mau ke mana,’’ ujarnya kepada hadirin.
sangat dahsyat. Itu pun mengakibatkan pada perubahan iklim yang kemudian berdampak pada banyak hal.
demikian hebatnya. Iklim sudah berubah demikian, yang iklim itu akan mempengaruhi hasil panen, yang panen itu mempengaruhi hasil pakan, dan pakan itu merupakan suatu kebutuhan yang paling utama,’’ papar Gus Ubed.
Masih berkaitan dengan disorietasi, Gus Ubed kemudian menyinggung banyaknya orang ateis, tidak terkecuali di Indonesia. Menurutnya, ateis di negara ini lebih banyak di kampus-kampus.
’’Banyak orang meninggalkan agama. Sekarang kita catat, berapa ateis di Arab Saudi, di Eropa, dan (di negara) kita itu di kampus-kampus, anak-anak kecil itu,’’ bebernya. Editor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Grobogan – Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, KH Ubaidillah Shodaqoh mengingatkan soal perubahan iklim hingga banyaknya atheis saat hadir di Grobogan.
Itu diungkapkan Gus Ubed, sapaan akrab Ubaidillah Shodaqoh saat menjadi narasumber Halalbihalal dan Seminar Kebangsaan ’’Sinergi Ulama Mengawal Demokrasi’’ di Pendapa Kabupaten Grobogan, Sabtu (27/5/2023).
’’Dunia sedang disorientasi,
do bingung kabeh (pada bingung semua), ini kita mau ke mana,’’ ujarnya kepada hadirin.
Baca: Pramuka Grobogan Diminta Waspada Radikalisme
Gus Ubed itu kemudian mengatakan saat ini terjadi pemanasan global atau
global warming sangat dahsyat. Itu pun mengakibatkan pada perubahan iklim yang kemudian berdampak pada banyak hal.
’’
Global warming demikian hebatnya. Iklim sudah berubah demikian, yang iklim itu akan mempengaruhi hasil panen, yang panen itu mempengaruhi hasil pakan, dan pakan itu merupakan suatu kebutuhan yang paling utama,’’ papar Gus Ubed.
Masih berkaitan dengan disorietasi, Gus Ubed kemudian menyinggung banyaknya orang ateis, tidak terkecuali di Indonesia. Menurutnya, ateis di negara ini lebih banyak di kampus-kampus.
Baca: Soal Calon Bupati Grobogan, Siapa Sosok Pilihan NU?
’’Banyak orang meninggalkan agama. Sekarang kita catat, berapa ateis di Arab Saudi, di Eropa, dan (di negara) kita itu di kampus-kampus, anak-anak kecil itu,’’ bebernya.
Editor: Zulkifli Fahmi