Menurut Sarah (24), Warga Kecamatan Gubug, kebanyakan jalan provinsi di Grobogan memang tak dilengkapi PJU. Padahal,
sangat penting untuk mengantisipasi kecelakaan maupun hal buruk lain.
”Sayang sekali ada banyak jalan provinsi yang tidak ada penerang jalannya. Kalau jalan sedang rusak, berlubang kan bahaya, bisa kecelakaan. Contohnya, Jalan Gubug – Purwodadi, atau Gubug - Salatiga,” Senin (26/6/2023).
Dia mengaku was-was saat nekat melewati Jalan Gubug – Salatiga yang minim penerangan. Apalagi, jalan tersebut lebih banyak dikelilingi hutan lebat.
”Hutannya itu kan panjang, sedangkan kondisi gelap. Apalagi jalannya berliku-liku. Sangat membahayakan, harus ekstra hati-hati,” katanya lagi.
Sementara itu, Zainul, warga Purwodadi berharap, pemerintah terkait memberikan perhatian khusus terhadap keberadaan PJU. Menurutnya, masyarakat sebagai pembayar pajak sudah selayaknya menikmati jalan yang mulus, sekaligus memiliki penerang jalan.”Jalannya memang rata-rata sudah mulus. Tapi kalau gelap kan tetap aja membahayakan saat malam,” ucapnya.Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Jateng Henggar Budi Anggoro menyatakan, sepengetahuannya ada tambahan PJU tahun ini. Namun, dia belum mengetahui jumlahnya.”Sepertinya ada, tapi saya belum cek lagi,” kata pria yang kini juga menjabat Pj Bupati Pati itu, singkat. Editor: Dani Agus
Murianews, Grobogan – Ruas jalan provinsi di Kabupaten Grobogan mayoritas tidak dilengkapi penerangan jalan umum (PJU). Hal itu pun dikeluhkan warga karena dinilai membahayakan.
Menurut Sarah (24), Warga Kecamatan Gubug, kebanyakan jalan provinsi di Grobogan memang tak dilengkapi PJU. Padahal,
keberadaan PJU sangat penting untuk mengantisipasi kecelakaan maupun hal buruk lain.
”Sayang sekali ada banyak jalan provinsi yang tidak ada penerang jalannya. Kalau jalan sedang rusak, berlubang kan bahaya, bisa kecelakaan. Contohnya, Jalan Gubug – Purwodadi, atau Gubug - Salatiga,” Senin (26/6/2023).
Baca juga: Fantastis, Perbaikan Jalan di Grobogan Tahun ini Telan Dana 420 Miliar
Dia mengaku was-was saat nekat melewati Jalan Gubug – Salatiga yang minim penerangan. Apalagi, jalan tersebut lebih banyak dikelilingi hutan lebat.
”Hutannya itu kan panjang, sedangkan kondisi gelap. Apalagi jalannya berliku-liku. Sangat membahayakan, harus ekstra hati-hati,” katanya lagi.
Sementara itu, Zainul, warga Purwodadi berharap, pemerintah terkait memberikan perhatian khusus terhadap keberadaan PJU. Menurutnya, masyarakat sebagai pembayar pajak sudah selayaknya menikmati jalan yang mulus, sekaligus memiliki penerang jalan.
”Jalannya memang rata-rata sudah mulus. Tapi kalau gelap kan tetap aja membahayakan saat malam,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Jateng Henggar Budi Anggoro menyatakan, sepengetahuannya ada tambahan PJU tahun ini. Namun, dia belum mengetahui jumlahnya.
”Sepertinya ada, tapi saya belum cek lagi,” kata pria yang kini juga menjabat Pj Bupati Pati itu, singkat.
Editor: Dani Agus