Kehadirannya menarik perhatian masyarakat sekitar. Namun, pihak keluarga menolak pria obesitas itu diambil gambarnya.
Dinas Sosial (Dinsos) Grobogan yang kabarnya akan menyambangi rumah Sumarlan hari ini pun sampai membatalkan agendanya. Dinsos pun disebut-sebut ditolak kedatangannya oleh pihak keluarga.
Kepala Dinsos Grobogan Edy Santoso mengatakan, batalnya dirinya ke rumah Sumarlan bukan karena ditolak. Namun memang yang bersangkutan belum bisa ditemui.
”Saya tadi sudah perjalanan, terus balik kanan. Tapi bukan ditolak. Untuk sementara belum bisa ditemui karena kondisinya. Tapi tadi dari puskesmas sudah memeriksa. Coba nanti satu atau dua hari lagi kalau sudah agak baik, saya ke lapangan dan tentu cari informasi dulu,” ujarnya, Jumat (30/6/2023).
Edy memastikan pemerintah setempat hadir dan siap memberikan pelayanan kepada Sumarlan. Pihaknya pun siap memfasilitasi kebutuhan administrasi terkait jaminan kesehatan apabila memang membutuhkan.”Intinya pemerintah hadir. Kalau memang perlu mengurus untuk pemeriksaan kesehatan, atau lainnya kami siap. Kalau mungkin butuh perlengkapan seperti tikar dan lainnya juga kami siap memfasilitasi,” paparnya.Sebelumnya diberitakan, Sumarlan, pria berbobot sekitar 150 kilogram dibawa ke Grobogan, lingkungan keluarganya. Dia sebelumnya berada Jakarta. Selama beberapa waktu belakangan beratnya terus bertambah hingga membuatnya tak bisa berjalan.Pihak keluarga mengonfirmasi kondisi Sumarlan baik-baik saja. Dia bisa diajak mengobrol dan bercanda, namun memang kesulitan berjalan karena berat badan berlebih. Editor: Dani Agus
Murianews, Grobogan – Sumarlan (55),
pria berbobot 150 kilogram pulang ke lingkungan keluarganya di Dusun Pepe, Desa Ngrandu, Kecamatan Geyer, Grobogan, Jawa Tengah.
Kehadirannya menarik perhatian masyarakat sekitar. Namun, pihak keluarga menolak pria obesitas itu diambil gambarnya.
Dinas Sosial (Dinsos) Grobogan yang kabarnya akan menyambangi rumah Sumarlan hari ini pun sampai membatalkan agendanya. Dinsos pun disebut-sebut ditolak kedatangannya oleh pihak keluarga.
Baca juga: Sumarlan Obesitas asal Ngrandu Grobogan Berbobot 150 Kg, Keluarga Ungkap Kondisinya
Kepala Dinsos Grobogan Edy Santoso mengatakan, batalnya dirinya ke rumah Sumarlan bukan karena ditolak. Namun memang yang bersangkutan belum bisa ditemui.
”Saya tadi sudah perjalanan, terus balik kanan. Tapi bukan ditolak. Untuk sementara belum bisa ditemui karena kondisinya. Tapi tadi dari puskesmas sudah memeriksa. Coba nanti satu atau dua hari lagi kalau sudah agak baik, saya ke lapangan dan tentu cari informasi dulu,” ujarnya, Jumat (30/6/2023).
Edy memastikan pemerintah setempat hadir dan siap memberikan pelayanan kepada Sumarlan. Pihaknya pun siap memfasilitasi kebutuhan administrasi terkait jaminan kesehatan apabila memang membutuhkan.
”Intinya pemerintah hadir. Kalau memang perlu mengurus untuk pemeriksaan kesehatan, atau lainnya kami siap. Kalau mungkin butuh perlengkapan seperti tikar dan lainnya juga kami siap memfasilitasi,” paparnya.
Sebelumnya diberitakan, Sumarlan, pria berbobot sekitar 150 kilogram dibawa ke Grobogan, lingkungan keluarganya. Dia sebelumnya berada Jakarta. Selama beberapa waktu belakangan beratnya terus bertambah hingga membuatnya tak bisa berjalan.
Pihak keluarga mengonfirmasi kondisi Sumarlan baik-baik saja. Dia bisa diajak mengobrol dan bercanda, namun memang kesulitan berjalan karena berat badan berlebih.
Editor: Dani Agus