Murianews, Grobogan – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Grobogan, Jawa Tengah (Jateng) menyatakan keprihatinannya atas kasus siswa bacok guru di Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak. Menurut mereka, kekerasan di dunia pendidikan mesti dicegah.

Ketua PGRI Grobogan Amin Hidayat menyampaikan keprihatinannya yang mendalam atas kejadian tersebut. Pihaknya pun mendoakan agar sang guru, Ali Fatkhur Rohman segera diberikan kesembuhan, kekuatan dan kesabaran.

Amin pun menyatakan pihaknya mengutuk segala bentuk tindak kekerasan di dunia pendidikan, baik fisik maupun nonfisik.

”Kami juga meminta semua elemen lebih mengutamakan komunikasi, koordinasi, dan konsultasi untuk membangun pendidikan yang lebih berkualitas, beradab, dan berbudaya,” katanya, Selasa (26/9/2023).

Amin juga mengimbau kepada seluruh elemen PGRI Grobogan untuk melakukan refleksi diri atas kejadian tersebut. Dia meminta agar tidak mengeluarkan pernyataan provokatif atau menyalahkan.

”Mengingat hal ini sudah menjadi ranah aparat penegak hukum,” imbuhnya.

Atas kejadian tersebut, pihaknya meminta semua pihak melakukan upaya deteksi dini ketika mendapati siswa yang berperilaku tidak wajar di sekolah. Deteksi dini itu harus melibatkan orang tua siswa.

”Deteksi dini dilakukan dalam rangka upaya pencegahan, sehingga kejadian seperti ini tidak lagi terjadi di masa yang akan datang,” jelasnya.

Ketua PGRI juga mengingatkan pentingnya peran orang Tua. Pendidikan Keluarga adalah Pendidikan yang pertama dan Utama.

Amin berharap, kejadian tersebut tidak membuat seluruh guru di Indonesia patah semangat dalam  mencerdaskan anak-anak bangsa.

Sebagaimana diberitakan, seorang siswa di Kebonagung, Demak, membacok gurunya sendiri. Motif pelaku yakni karena tidak diizinkan mengikuti ujian tengah semester (UTS). Pelaku tidak menyelesaikan tugas sesuai dengan tenggat yang ditetapkan.

Editor: Cholis Anwar