Rabu, 19 November 2025

Murianews, Grobogan – Isu tentang klitih menyebar luar di wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Isu ini beredar melalui media sosial berupa foto dan video dengan narasi peringatan tentang klitih.

Isu klitih muncul bermula dari beredarnya video, foto serta narasi singkat berisi maraknya aksi kejahatan jalanan. Isu klitih itu tersebar di medsos dan di grup WhatsApp akhir-akhir ini hingga meresahkan warga Grobogan.

Dalam video yang beredar, ditampilkan terduga pelaku klitih diamankan warga. Bahkan tampak pula seseorang yang diamuk massa di pinggir jalan.

Video tersebut juga disertai narasi peringatan bahwa klitih sudah sampai di Purwodadi, tepatnya di pasar sapi. Sedangkan pada foto yang beredar, ditampilkan sekelompok pemuda membawa senjata tajam dengan narasi serupa.

Polres Grobogan memastikan isu mengenai klitih atau kejahatan di jalanan yang beredar di media sosial merupakan informasi hoaks atau tidak benar. Pihak kepolisian sudah melakukan penelusuran ke seluruh kecamatan dalam narasi yang beredar dan dipastikan hoaks.

Kasi Humas Polres Grobogan Ipda Tedy memastikan aksi kawanan klitih sebagaimana beredar di medsos maupun grup-grup WA merupakan hoaks alias tidak benar. Pihaknya pun telah melakukan konfirmasi ke seluruh Polsek jajaran Polres Grobogan.  

”Informasi itu hoaks, tidak benar ada klitih. Dari Polsek jajaran juga menyampaikan kalau berita tersebut tidak benar. Itu berita hoaks, berita palsu,” katanya, Kamis (2/11/2023).

Ipda Tedy pun mengimbau kepada masyarakat Grobogan untuk tidak menyebarluaskan video ataupun gambar beserta narasi terkait klitih. Informasi yang meresahkan itu tidak terjadi di Kabupaten Grobogan.

Ditambahkan Ipda Tedy, apabila masyarakat menemukan pelaku tindak pidana kejahatan, pihaknya meminta agar tidak main hakim sendiri. Pihaknya meminta warga agar segera melaporkan ke aparat berwajib.

”Jangan main hakim sendiri. Jangan sampai bukan pelaku, tapi diamuk massa karena dikira pelaku (klitih). Laporkan, nanti aparat kepolisian yang akan melakukan tindakan terukur,” pungkasnya.

Editor: Ali Muntoha

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler