Rabu, 19 November 2025

Murianews, Grobogan – Sumur warga Desa Temon, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan pascabanjir tersumbat lumpur. Akibatnya, warga pun tak bisa mendapatkan air bersih dari sumur setempat.

Kepala Seksi Pelayanan Palang Merah Indonesia (PMI) Grobogan, Gesit Kristyawan mengatakan, banyak lumpur yang mengendap di dasar sumur. Pihaknya pun membantu membersihkan atau menguras sumur-sumur tersebut.

Selain agar alirannya kembali jernih, pembersihan itu juga untuk mencegah penyakit. ”Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit akibat kontaminasi air sumur oleh lumpur banjir," ungkapnya, Selasa (26/03/2024).

Dalam kesempatan itu, PMI juga mendistribusikan air bersih kepada warga yang membutuhkan. Agar, kebutuhan air bersih warga tercukupi.

”PMI juga melakukan penyemprotan cairan disinfektan untuk menjaga kebersihan dan mencegah penyakit di desa itu. Ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk mencegah tersebarnya penyakit akibat banjir yang melanda," imbuhnya.

Gesit mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan dukungan PMI Grobogan terhadap masyarakat yang terdampak banjir. Dengan bantuan dan upaya tersebut, diharapkan kondisi masyarakat dapat segera pulih dan kembali normal setelah banjir melanda.

”PMI akan terus berada di garis terdepan dalam memberikan bantuan dan kepedulian kepada masyarakat yang membutuhkan, baik dalam situasi darurat maupun dalam upaya pemulihan pascabencana,” katanya.

Sebagaimana diketahui, banjir besar melanda Grobogan pada awal Februari dan awal Maret 2024. Banjir melanda belasan kecamatan, bahkan hingga ke kawasan perkotaan.

Pendapa abupaten pun sempat terendam dua hari dalam banjir kali ini. Meski begitu, beberapa desa seperti Kronggen, Lemahputih, hingga Temon di Kecamatan Brati masih berlangsung hingga beberapa hari berikutnya.

Banjir di beberapa desa tersebut berlangsung lebih dari sepekan. Hingga kini, banjir bahkan masih menggenangi sebagian area persawahan warga.

Editor: Dani Agus

Komentar