Rabu, 19 November 2025

Murianews, Grobogan – Satu bocah yang tenggelam di Sungai Glugu, Kelurahan Kalongan, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pada Rabu (3/4/2024) kemarin, hingga saat ini belum ditemukan.

Kasi Kedaruratan BPBD Grobogan Masrichan mengatakan, bila hingga menjelang Maghrib nanti sang bocah belum ditemukan, pencarian akan dihentikan. Sama seperti kemarin, pencarian akan dilanjutkan dengan menyisir di sepanjang sungai.

”Jika nanti pukul 17.30 WIB belum ditemukan, operasi penyisiran kita hentikan dahulu dengan tetap kita pantau, baik di TKP maupun di jembatan sampai dengan jembatan Glugu,” kata dia.

Masrichan menambahkan, pencarian akan dilanjutkan pada Jumat (5/4/2024) besok dengan memperpanjang radius pencarian. Dia mengatakan, radius pencarian akan dilakukan hingga 2 sampai 3 kilometer. Dia mengungkapkan, kendala pencariannya yakni banyaknya sampah.

”Besok kita lanjutkan operasi penyisiran dengan memperpanjang radius pencarian kurang lebih 2-3 kilometer. Kendalanya banyak sampah dan batang bambu. Sehingga perahu kesulitan menyisir. Pencarian akhirnya lebih banyak dilakukan secara manual,” jelasnya.

Sebagaimana diberitkan, dua bocah enam tahunan tenggelam di Sungai Glugu, Lingkungan Nglarik, Kelurahan Kalongan, Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (3/4/2024) sore. Satu bocah ditemukan tewas, satu lainnya masih dalam pencarian.

Satu bocah yang telah ditemukan itu itu yakni Rizki Fahreza (6), siswa TK di Kelurahan Kalongan, warga setempat. Satu bocah lagi yang belum ditemukan yakni Putra Sri Guntara (6), siswa kelas 1 SD yang juga warga setempat.

Kronologi kejadiannya, sekitar pukul 12.00 WIB keduanya dicari orangtuanya karena sejak pulang sekolah tidak tampak di rumah. Kemudian sekitar pukul 15.00 WIB, orangtua korban menemukan sandal dan pancing di pinggir sungai milik korban. 

Orangtua korban kemudian menyisir sungai itu dan menemukan satu bocah dalam keadaan meninggal. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke kelurahan setempat hingga ke BPBD Grobogan. Namun, hingga sore, sang bocah belum ketemu.

Editor: Cholis Anwar

Komentar