Usai Viral Video 22 Detik di Grobogan, Kini Muncul Video 8 Menit
Saiful Anwar
Senin, 29 April 2024 17:03:00
Murianews, Grobogan – Usai viralnya video panas 22 detik yang diduga berada di Grobogan, Jawa Tengah, kini menyusul durasi yang lebih panjang yakni 8 menit 22 detik. Berbeda dengan video 22 detik, di video 8 menit terdapat adegan panas.
Dalam video itu ada sepasang lelaki dan perempuan ada di sebuah kamar. Si lelaki tampak tanpa mengenakan pakaian. Sementara si perempuan masih memakai atasan berupa kaus pendek warna merah.
Berbeda dengan video 22 detik yang direkam langsung oleh pelaku lelaki, namun dalam video 8 menit ini alat perekam ditaruh di bagian depan. Sehingga, wajah keduanya tampak dengan jelas.
Keduanya tampak menyadari jika aksinya direkam, atau bahkan keduanya sengaja merekam adegan tak senonoh dengan pencahayaan temaram itu. Di atas ranjang itu tampak tergantung tas punggung dan di sebelah ranjang tampak terdapat lemari.
Belum diketahui lokasi pasti dan sosok lelaki maupun perempuan di dalam video itu. Namun, netizen menduga bahwa pelaku maupun lokasi aksi bejat itu berada di Grobogan.
Netizen di sejumlah sosial media seperti Instagram, Facebook, Tiktok, WhatsApp hingga Youtube ramai mencari video itu. Ada yang menduga perempuan dalam video 22 detik dan 8 menit merupakan perempuan yang sama.
Netizen mengaitkan aksi tak senonoh itu dilakukan oleh perempuan beriinisial K. Akun milik perempuan muda berinisial K itu ramai dicari hingga muncul sejumlah fake akun di Tiktok.
Akun itu baru mengunggah video perempuan berinisial K itu sejak tiga hari lalu. Namun, penonton video itu paling sedikit hingga belasan ribu. Sedangkan, paling banyak hingga 2,9 juta hingga berita ini dibuat.
Sebelumnya diberitakan, video berdurasi 22 detik adegan mesum viral di media sosial. Dalam video pendek itu terdengar percakapan yang cukup lucu dengan logat kental Grobogan, hingga netizen menduga pelakunya merupakan warga Grobogan.
”Ojo mbok ketokno raiku, jon (jangan perlihatkan wajahku, jon),” kata si perempuan.
”Iyo, jon,” sahut si laki-laki.
Editor: Dani Agus



