Ratusan Inlet Gorong-Gorong Jalan R Soeprapto Purwodadi Hilang
Saiful Anwar
Rabu, 12 Juni 2024 11:25:00
Murianews, Grobogan – Ratusan inlet atau tutup gorong-gorong di Jalan R Soeprapto Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah hilang. Diduga, benda tersebut dicuri.
Sekretaris Dinas PUPR Grobogan Wahyu Tri Darmawanto mengatakan, di sepanjang Jalan R Soeprapto dari Simpanglima sampai RS Yakkum Purwodadi, total ada 625 inlet.
”Mayoritas sudah hilang. Kemungkinan dicuri orang,” katanya, Rabu (12/6/2024).
Dalam hitungan kasarnya, jumlah inlet yang hilang mencapai 80 persen dari jumlah totalnya. Artinya ada sekitar 500 inlet yang telah lenyap dari lokasi semestinya.
Meski ada kemungkinan hilangnya inlet itu karena pencurian, Wahyu menyatakan masih belum membuat laporan polisi. Ia memilih mengalokasikan pengadaan inlet dengan desain baru agar tak mudah dicuri.
”Untuk laporan ke polisi belum kami lakukan. Tapi, kami coba lagi buat inlet dengan desain baru yang tidak mudah diambil,” katanya.
Ia menjelaskan, inlet baru sebagai penggantinya nanti dibuat berengsel dan menempel dengan induknya. Harapannya, inlet tersebut tak lagi hilang.
”Kami sudah ada desainnya. Jadi nanti ada bagian inlet, atau bagian sampinya nempel di drainase. Inlet nanti tidak akan mudah dicuri. Kalau mau dicuri kan harus merusak yang bagian nempel itu, jadi lebih sulit. Harapannya tidak dicuri lagi,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Wahyu menyatakan, pembuatan tutup drainase baru itu baru akan dilakukan pada 2025 mendatang. Inlet akan masuk dalam proyek perbaikan trotoar Jalan R Suprapto.
Wahyu menyadari, keberadaan inlet itu sangat penting untuk menyaring sampah. Dengan inlet, sampah tidak langsung masuk ke drainse yang bisa membuat banjir.
”Inlet itu sangat penting, agar sampah-sampah tidak langsung masuk. Makanya, kami akan segera memperbaikinya,” katanya.
Wahyu mengatakan, hal lain yang menjadi perhatiannya di kawasan Jalan R Suprapto adalah bangku-bangku di trotoar yang banyak rusak. Bangku-bangku itu, kata dia, sebagian dibawa petugas ke kantor DPUPR untuk diperbaiki sebelum akhirnya dipasang lagi.
”Bangku-bangku yang rusak kami bawa dulu ke kantor. Diperbaiki, kemudian dipasang lagi,” ujar dia.
Editor: Zulkifli Fahmi



