Info Haji 2024
Sakit, Dua Jemaah Haji Grobogan Masih di Madinah
Saiful Anwar
Jumat, 12 Juli 2024 19:36:00
Murianews, Grobogan – Dua jemaah haji Grobogan, Jawa Tengah diketahui hingga Jumat (12/7/2024) sore ini masih berada di rumah sakit di Madinah karena sakit. Belum diketahui kapan kedua jemaah tersebut bisa pulang ke Tanah Air.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Grobogan Ali Muhtarom mengatakan, kedua jemaah haji Grobogan tersebut adalah Sarman asal Kecamatan Ngaringan dari kloter 62. Dia dirawat di rumah sakit karena mengalami stroke.
”Jemaah haji kedua yaitu Kasminah asal Kecamatan Wirosari, kloter 61. Dirawat di KKHI (Kliinik Kesehatan Haji Indonesia) Madinah, juga karena stroke,” ujar dia.
Sebelumnya, lanjut Ali, ada pula jemaah haji Grobogan dari kloter 59 dan 62 yang sakit. Namun, keduanya sudah dipulangkan ke Tanah Air.
Ali mengatakan, pihaknya masih terus memantau kondisi jemaah haji tersebut. Rencananya, keduanya akan dipulangkan melalui kloter belakangan setelah kondisinya membaik.
Sementara, terkait jemaah haji Grobogan yang dirawat di RSUD Purwodadi dan RS di Solo, pihaknya belum mendapatkan laporannya. Pihaknya masih akan mengonfirmasi lebih lanjut kepada pihak Dinkes Grobogan.
Sebagaimana diberitakan, Kemenag Grobogan memastikan seluruh jemaah haji Grobogan dari empat sudah tiba di Pendapa Kabupaten Grobogan pada Rabu (10/7/2024) lalu. Kloter 62 menjadi yang terakhir, tiba sekitar pukul 17.30 WIB.
Dikeahui, dari empat kloter, total ada 1.189 Jemaah Haji Grobogan yang telah kembali, dan tiba di Pendapa Kabupaten Grobogan. Selain jumlah itu, ada beberapa jemaah yang dipulangkan lebih awal, masih sakit, dan yang meninggal di Tanah Suci. Adapun total keseluruhan saat pemberangkatan ada 1197 jemaah haji.
Pihak Kemenag Grobogan seluruh jemaah haji Grobogan yang telah tiba sudah dijemput oleh keluarganya masing-masing di Pendapa Kabupaten.
Kemenag Grobogan menyatakan ada sedikit perubahan prosedur dalam proses pemulangan Jemaah Haji Grobogan tahun ini. Para para penjemput hanya diperbolehkan berada di luar pagar Pendapa Kabupaten sebelum penerimaan oleh Bupati Grobogan. Hal itu berdampak positif karena menjadikan proses penjemputan oleh keluarga tidak semrawut.
Editor: Budi Santoso



