Dispertan Grobogan Panen Golden Melon Hidroponik Perdana
Saiful Anwar
Rabu, 7 Agustus 2024 21:23:00
Murianews, Grobogan – Dinas Pertanian atau Dispertan Grobogan memanen golden melon perdana hasil demplot di Green House Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Kepala Dispertan Grobogan Sunanto mengatakan, total terdapat 200 tanaman golden melon yang dibudidayakan menggunakan sistem hidroponik. Buah-buah itu langsung diserbu pembeli begitu dilakukan panen perdana, Selasa (6/8/2024) kemarin.
’’Kemarin begitu saya panen itu bisa langsung habis diborong pembeli. Tapi karena penen belum selesai, belum tahu dapat berapa ton,’’ katanya, Rabu (7/8/2024).
Sunanto menerangkan, kebutuhan pasokan melon premium sangat tinggi, utamanya di supermarket. Karena itu, menuturnya bisnis golden melon sangat menjanjikan.
’’Bisa dijual di kisaran Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu per kilogram. Harga itu lebih tinggi ketimbang melon biasa yang dihargai sekitar Rp 10 ribu per kilogram,’’ imbuhnya.
Sunanto membeberkan, potensinya keuntungannya juga hingga dua kali lipat. Sebab, kadar gula satu buah golden melon bisa di atas 15 brix. Sebagai contoh, misal dengan modal Rp 5 juta, maka bisa mendapatkan untung hingga Rp 10 juta.
Menurutnya sistem hidroponik adalah yang paling tepat untuk budidaya melon. Sebab, kondisi media tanamnya lebih netral.
’’Kalau menanam melon di lahan biasa (sawah), rata-rata setelah dua kali tanam harus pindah tempat (sawah). Karena sudah busuk akar. Kalau di green house, media tanamnya netral karena menggunakan dengan metode kokopit (sabut kelapa). Kemudian untuk mendapatkan unsur haranya dilakukan dengan cara ditetes,’’ ucap dia.
Sunanto mengatakan, setelah dipanen, media kokopit tadi bisa disterilkan dan dapat dipergunakan kembali untuk tanaman lain. Dengan demikian menjadi lebih efisien.
Sementara itu, sistem drainasenya bisa menggunakan bermacam-macam bahan. Antara lain bisa menggunakan besi holo mapun pipa PVC.
’’Tapi paling murah menggunakan bambu,’’ katanya.
Dia pun berharap petani muda mulai melirik budidaya golden melon dengan sistem hidroponik. Dirinya pun berencana untuk mengembangkannya dengan tanaman lain.
Editor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Grobogan – Dinas Pertanian atau Dispertan Grobogan memanen golden melon perdana hasil demplot di Green House Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Kepala Dispertan Grobogan Sunanto mengatakan, total terdapat 200 tanaman golden melon yang dibudidayakan menggunakan sistem hidroponik. Buah-buah itu langsung diserbu pembeli begitu dilakukan panen perdana, Selasa (6/8/2024) kemarin.
’’Kemarin begitu saya panen itu bisa langsung habis diborong pembeli. Tapi karena penen belum selesai, belum tahu dapat berapa ton,’’ katanya, Rabu (7/8/2024).
Sunanto menerangkan, kebutuhan pasokan melon premium sangat tinggi, utamanya di supermarket. Karena itu, menuturnya bisnis golden melon sangat menjanjikan.
’’Bisa dijual di kisaran Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu per kilogram. Harga itu lebih tinggi ketimbang melon biasa yang dihargai sekitar Rp 10 ribu per kilogram,’’ imbuhnya.
Sunanto membeberkan, potensinya keuntungannya juga hingga dua kali lipat. Sebab, kadar gula satu buah golden melon bisa di atas 15 brix. Sebagai contoh, misal dengan modal Rp 5 juta, maka bisa mendapatkan untung hingga Rp 10 juta.
Menurutnya sistem hidroponik adalah yang paling tepat untuk budidaya melon. Sebab, kondisi media tanamnya lebih netral.
’’Kalau menanam melon di lahan biasa (sawah), rata-rata setelah dua kali tanam harus pindah tempat (sawah). Karena sudah busuk akar. Kalau di green house, media tanamnya netral karena menggunakan dengan metode kokopit (sabut kelapa). Kemudian untuk mendapatkan unsur haranya dilakukan dengan cara ditetes,’’ ucap dia.
Sunanto mengatakan, setelah dipanen, media kokopit tadi bisa disterilkan dan dapat dipergunakan kembali untuk tanaman lain. Dengan demikian menjadi lebih efisien.
Sementara itu, sistem drainasenya bisa menggunakan bermacam-macam bahan. Antara lain bisa menggunakan besi holo mapun pipa PVC.
’’Tapi paling murah menggunakan bambu,’’ katanya.
Dia pun berharap petani muda mulai melirik budidaya golden melon dengan sistem hidroponik. Dirinya pun berencana untuk mengembangkannya dengan tanaman lain.
Editor: Zulkifli Fahmi