Menurut Fredy, warga setempat, perbaikan secara swadaya itu berawal dari keprihatinan warga melihat jalan tersebut rusak bertahun-tahun.
Jalan itu sendiri merupakan jalan penghubung desa, yakni Dusun Sendangsari, Desa Gabus dan Dusun Tanjunganom, Desa Tunggulrejo.
Jalan tersebut, kata dia, ketika musim kemarau banyak menimbulkan debu. Sedangkan ketika musim hujan penuh lubang berlumpur.
Warga pun sebelumnya sudah seringkali membeli batu uruk. Pengurukan dilakukan di setiap awal dan akhir tahun.
”Warga setiap tahunnya Sudah merehabilitasi jalan dengan batu urug. Tahun kemarin saja sudah dua kali pengurugan dengan total sekitar 20 truk,” jelasnya, Selasa (25/2/2025).
”Mereka juga mengajak karangtaruna untuk menggarap dan sebagai penanggunjawab serta pelaksana,” imbuhnya.
Murianews, Grobogan – Warga Dusun Tanjunganom, Desa Tunggulrejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan rela iuran untuk memperbaiki jalan rusak di dusun setempat. Video detik-detik pengecoran jalan tersebut viral di media sosial.
Menurut Fredy, warga setempat, perbaikan secara swadaya itu berawal dari keprihatinan warga melihat jalan tersebut rusak bertahun-tahun.
Jalan itu sendiri merupakan jalan penghubung desa, yakni Dusun Sendangsari, Desa Gabus dan Dusun Tanjunganom, Desa Tunggulrejo.
Jalan tersebut, kata dia, ketika musim kemarau banyak menimbulkan debu. Sedangkan ketika musim hujan penuh lubang berlumpur.
Warga pun sebelumnya sudah seringkali membeli batu uruk. Pengurukan dilakukan di setiap awal dan akhir tahun.
”Warga setiap tahunnya Sudah merehabilitasi jalan dengan batu urug. Tahun kemarin saja sudah dua kali pengurugan dengan total sekitar 20 truk,” jelasnya, Selasa (25/2/2025).
Fredy menyebutkan, dari keprihatinan tersebut, Sedulur Rantau Tanjunganom atau Serat menginisiasi betonisasi jalan. Mereka bertindak sebagai donatur utama.
”Mereka juga mengajak karangtaruna untuk menggarap dan sebagai penanggunjawab serta pelaksana,” imbuhnya.
Warga menyumbang...
Selain itu, warga setempat juga turut ikut menyumbang. Lalu terkumpullah uang sebesar Rp 60 juta.
”Sumberdananya dari Serat, karangtaruna, dan masyarakat umum. Dana yang terkumpul sekitar Rp 60 juta,” imbuhnya.
Fredy menerangkan, pengecoran jalan dengan beton sepanjang 120 meter itu dilakukan dengan ready mix. Ukurannya, lebar 3 meter dengan ketebalan 15 cm.
”Sosialisasi dilakukan sejak awal januari dan pengecoran baru selesai kemarin. Sekarang masih dalam masa pemeliharaan,” bebernya.
Fredy mengatakan, tidak hanya warga Tanjunganom saja yang melakukan pengecoran. Namun warga dusun sebelah, yakni Sendangsari juga turut membantu.
Dia menyebut, total panjang jalan yang rusak sebenarnya 1,2 kilometer. Namun, yang diperbaikinya baru satu titik titik dengan panjang 120 meter.
”Kami pilih titik yang parah, yang paling prioritas,” katanya.
Editor: Cholis Anwar