Kepala Dishub Grobogan Mundakar menjelaskan, para perantau di Jabodetabek sudah bisa melakukan pendaftaran program mudik gratis ini. Sebanyak 10 armada bus yang disiapkan bisa mengangkut 500 pemudik.
Rencananya, armada tersebut akan diberangkatkan pada 26 Maret 2025. Adapun lokasi titik kumpulnya yakni di Museum Purna Bhakti Pertiwi TMII Jakarta.
”Jumlah armadanya sama dengan tahun sebelumnya. Untuk kapasitas per bus 50 tempat duduk. Nanti akan diberangkat serempak dari TMII Jakarta menuju pendapa Grobogan,” ungkap Kadishub, Sabtu (8/3/2025).
Mundakar menjelaskan, program mudik gratis telah rutin digelar setiap tahun. Pihaknya dalam setiap penyelenggaraan bekerjasama dengan paguyuban rantau di Jakarta.
Diungkapkannya, program mudik gratis ini diutamakan untuk masyarakat yang bekerja di sektor informal dan berpenghasilan rendah, lansia, hingga difabel.
Dengan program ini, warga Grobogan di perantauan yang ingin merayakan Lebaran di kampung halaman tanpa terbebani biaya perjalanan dapat terbantu.
Dia berharap, program tersebut turut ikut serta mengurai kepadatan lalu lintas jalur arus mudik pada saat menjelang Lebaran mendatang.
Murianews, Grobogan – Pemkab Grobogan, Jawa Tengah melalui Dinas Perhubungan (Dishub) kembali mengagendakan mudik gratis pada Ramadan kali ini. Total, ada 10 armada bus yang disiapkan untuk mengangkut para perantau pulang.
Kepala Dishub Grobogan Mundakar menjelaskan, para perantau di Jabodetabek sudah bisa melakukan pendaftaran program mudik gratis ini. Sebanyak 10 armada bus yang disiapkan bisa mengangkut 500 pemudik.
Rencananya, armada tersebut akan diberangkatkan pada 26 Maret 2025. Adapun lokasi titik kumpulnya yakni di Museum Purna Bhakti Pertiwi TMII Jakarta.
”Jumlah armadanya sama dengan tahun sebelumnya. Untuk kapasitas per bus 50 tempat duduk. Nanti akan diberangkat serempak dari TMII Jakarta menuju pendapa Grobogan,” ungkap Kadishub, Sabtu (8/3/2025).
Mundakar menjelaskan, program mudik gratis telah rutin digelar setiap tahun. Pihaknya dalam setiap penyelenggaraan bekerjasama dengan paguyuban rantau di Jakarta.
Diungkapkannya, program mudik gratis ini diutamakan untuk masyarakat yang bekerja di sektor informal dan berpenghasilan rendah, lansia, hingga difabel.
Dengan program ini, warga Grobogan di perantauan yang ingin merayakan Lebaran di kampung halaman tanpa terbebani biaya perjalanan dapat terbantu.
Dia berharap, program tersebut turut ikut serta mengurai kepadatan lalu lintas jalur arus mudik pada saat menjelang Lebaran mendatang.
Wujud perhatian pemkab...
”Terutama bisa mengurangi pemakaian armada roda dua yang dari Jakarta. Selain itu, program mudik gratis juga turut menekan angka kecelakaan,” jelasnya.
Mundakar mengatakan, digelarnya mudik gratis secara rutin itu juga sebagai wujud perhatian Pemkab Grobogan kepada masyarakat yang berada di rantau. Dengan demikian, masyarakat yang berada di perantauan juga merasakan kehadian pemerintah daerah.
”Tentu saja, ini bentuk perhatian kami kepada warga yang sedang boro (merantau, red) untuk mencari nafkah. Jadi, kami benar-benar hadir dan peduli dengan mereka. Setiap tahun kami selalu adakan dan antusiasme para perantau sangat baik,” tandasnya.
Editor: Anggara Jiwandhana