”Masalah utama dalam peningkatan literasi saat ini adalah belum meratanya gerakan membaca di masyarakat. Lomba ini menjadi momentum untuk memotivasi perpustakaan desa agar memberikan pelayanan terbaik dan menjadi penggerak literasi di masing-masing desa,” ujar Ami dalam sosialisasi lomba tersebut, Kamis (8/5/2025).
Ami menambahkan, lomba dimulai dengan tahap sosialisasi dan penyebaran instrumen penilaian resmi dari Perpustakaan Nasional RI.
Dalam tahap itu, setiap peserta diwajibkan mengirimkan berkas profil perpustakaan dan instrumen yang telah diisi sesuai pedoman.
”Selanjutnya, dewan juri melakukan seleksi administrasi dan menetapkan enam peserta terbaik untuk menjalani penilaian lapangan,” jelas dia.
Murianews, Grobogan – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah atau Dinarpusda Grobogan, Jawa Tengah menggelar Lomba Perpustakaan Desa atau Kelurahan 2025. Agenda tersebut digelar sebagai upaya meningkatkan literasi di tingkat masyarakat akar rumput.
Lomba perpusdes digelar sepanjang Mei 2025. Pada 28 Mei 2025 akan dilakukan visitasi lapangan dan penetapan pemenang akan dilakukan pada 30 Mei 2025.
Kabid Pengembangan dan Pembinaan Kearsipan dan Perpustakaan Dinarpusda Grobogan Ami Priyono menjelaskan, lomba tersebut merupakan bagian dari strategi memperluas pembudayaan literasi hingga ke tingkat desa.
”Masalah utama dalam peningkatan literasi saat ini adalah belum meratanya gerakan membaca di masyarakat. Lomba ini menjadi momentum untuk memotivasi perpustakaan desa agar memberikan pelayanan terbaik dan menjadi penggerak literasi di masing-masing desa,” ujar Ami dalam sosialisasi lomba tersebut, Kamis (8/5/2025).
Ami menambahkan, lomba dimulai dengan tahap sosialisasi dan penyebaran instrumen penilaian resmi dari Perpustakaan Nasional RI.
Dalam tahap itu, setiap peserta diwajibkan mengirimkan berkas profil perpustakaan dan instrumen yang telah diisi sesuai pedoman.
”Selanjutnya, dewan juri melakukan seleksi administrasi dan menetapkan enam peserta terbaik untuk menjalani penilaian lapangan,” jelas dia.
Penilaian...
Dalam penilaian lapangan, juri menilai kesesuaian antara dokumen dan kondisi nyata perpustakaan, termasuk presentasi program kerja dan inovasi layanan.
Pemenang lomba akan mendapatkan piala, piagam, dan uang pembinaan, dengan total hadiah Rp 5 juta untuk juara pertama. Kemudian juara kedua Rp 4 juta, ketiga Rp 3 juta. Harapan satu sebesar Rp 2,5 juta, harapan kedua sebesar Rp 2 juta, dan harapan ketiga sebesar Rp 1 juta.
”Kami berharap kegiatan ini dapat memunculkan perpustakaan-perpustakaan desa yang tidak hanya aktif, tapi juga inovatif dalam mendekatkan akses literasi kepada masyarakat,” tambah Ami.
Dyah Nugraheni dari Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah yang turut menjadi juri menambahkan, dalam lomba tersebut, setiap peserta bersaing tidak hanya dalam hal kelengkapan koleksi.
Tetapi juga dalam hal dampak sosial, inovasi layanan, dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.
Dari keseluruhan peserta, enam besar terbaik akan dipilih untuk tahap penilaian lapangan. Dalam tahap tersebut, tim juri akan memverifikasi kesesuaian data, menilai presentasi peserta, serta melihat langsung kegiatan dan fasilitas perpustakaan.
Editor Anggara Jiwandhana