Dari pantauan Murianews.com di sekitaran Polres Grobogan, setidaknya ada 10 orang yang diamankan. Mereka dipiting oleh anggota polisi berpakaian sipil dan digiring masuk ke Mapolres Grobogan.
Seorang peserta aksi yang kedapatan terpisah dengan rekannya tampak berlari ke arah Jalan Untung Suropati. Demonstran ini akhirnya dikejar oleh sejumlah personel polisi.
Dalam aksi demonstrasi yang berlangsung ricuh itu, Kabag SDM Polres Grobogan AKP Lamsir dari mobil komando berkali-kali menyerukan anggota Polres Grobogan sebanyak 99 persen merupakan orang asli Grobogan. Harapannya massa aksi tidak melakukan tindakan anarkis.
”Anak-anakku, kita ini saudara. Kami di Polres Grobogan ini 99 persen juga orang Grobogan,” katanya.
Kendati demikian, massa aksi yang diduga masih pelajar SMP dan SMA itu terus melempari polisi dengan batu dan terus mencoba mendekat disertai provokasi. Karena semakin beringas, polisi akhirnya menembakkan gas air mata. Massa kemudian mundur hingga ke kawasan Simpanglima Purwodadi.
Sebelumnya diberitakan, demonstrasi di kawasan Purwodadi, Kabupaten Grobogan Sabtu (30/8/2025) sore berlangsung ricuh. Massa yang berjumlah ratusan orang menjebol gerbang sebelah timur Polres Grobogan dan merusak sejumlah fasilitas lain di sekitarnya.
Murianews, Grobogan – Polisi mengamankan sejumlah peserta aksi demonstrasi ricuh di Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah pada Sabtu (30/8/2025) sore. Namun, belum diketahui jumlah pasti yang diamankan.
Dari pantauan Murianews.com di sekitaran Polres Grobogan, setidaknya ada 10 orang yang diamankan. Mereka dipiting oleh anggota polisi berpakaian sipil dan digiring masuk ke Mapolres Grobogan.
Seorang peserta aksi yang kedapatan terpisah dengan rekannya tampak berlari ke arah Jalan Untung Suropati. Demonstran ini akhirnya dikejar oleh sejumlah personel polisi.
Dalam aksi demonstrasi yang berlangsung ricuh itu, Kabag SDM Polres Grobogan AKP Lamsir dari mobil komando berkali-kali menyerukan anggota Polres Grobogan sebanyak 99 persen merupakan orang asli Grobogan. Harapannya massa aksi tidak melakukan tindakan anarkis.
”Anak-anakku, kita ini saudara. Kami di Polres Grobogan ini 99 persen juga orang Grobogan,” katanya.
Kendati demikian, massa aksi yang diduga masih pelajar SMP dan SMA itu terus melempari polisi dengan batu dan terus mencoba mendekat disertai provokasi. Karena semakin beringas, polisi akhirnya menembakkan gas air mata. Massa kemudian mundur hingga ke kawasan Simpanglima Purwodadi.
Sebelumnya diberitakan, demonstrasi di kawasan Purwodadi, Kabupaten Grobogan Sabtu (30/8/2025) sore berlangsung ricuh. Massa yang berjumlah ratusan orang menjebol gerbang sebelah timur Polres Grobogan dan merusak sejumlah fasilitas lain di sekitarnya.
Gas Air Mata...
Massa yang sama sekali tak berorasi itu terus merangsek maju dan melempari polisi dengan batu. Polisi kemudian menembakkan gas air mata setelah gagal dengan pendekatan persuasif. Polisi menghalau massa hingga ke Simpanglima Purwodadi.
Diketahui, sebelum menuju ke Polres, massa lebih dulu menggeruduk kantor DPRD Grobogan dan melemparinya dengan batu. Mereka kemudian menuju ke Polsek Purwodadi.
Kaca kantor Polsek Purwodadi pecah dan gerbang besinya jebol. Bahkan massa menjarah gerbang Polsek Purwodadi itu. Massa kemudian juga sempat membakar pos polisi di perempatan RS Yakkum Purwodadi.
Editor: Budi Santoso