Rabu, 19 November 2025


Pasalnya, dalam survei tersebut Ganjar hanya mendapat 16,2 persen suara. Artinya, jika Pilpres digelar hari ini, Ganjar dipastikan akan menuai kekalahan telak di Sumut.

Pernyataan tersebut diungkapkan Presidium Kongres Rakyat Nasional (Kornas) Jokowi, Sutrisno Pangaribuan. Ia pun menjelaskan, hasil survei LSI Denny JA sebagai produk ilmu pengetahuan tentu dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Apalagi, survei LSI Denny JA tersebut digelar pada 3 hingga 14 Mei 2023 dengan melibatkan 1.200 responden. Sample survei diambil dengan metode multi-stage random sampling dengan menggunakan metode wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.

”Selain itu, margin of error survei kurang lebih berada di angka 2,9 persen. Dari situ hasil Elektabilitas Capres di Sumut versi LSI Denny JA: Prabowo Subianto 50 persen, disusul Anies Baswedan 32,6 persen, kemudian Ganjar Pranowo 16,2 persen, dan yang tidak tahu 1,2 persen,” ungkapnya.

Atas angka tersebut, pihaknya mengajak parpol dan pendukung Ganjar untuk bersiap. Ia menilai, meragukan dan menolak hasil survei jika rendah adalah sikap kekanak- kanakan.

”Ini sebenarnya alarm bagi pendukung Ganjar. Kalau ada yang meragukan survei itu sikap kekanan-kanakan,” terangnya

Pihaknya pun mengingatkan, masyarakat Sumut  dinilai sebagai masyarakat yang tak tega dan ’mudah kasihan’. Ia pun mencontohkan, politisi yang kalah bertarung di Pilkada dikasihanimasyarakat Sumut.”Mayjend (Purn.) TNI Tritamtomo, kalah di Pilgubsu 2008, terpilih jadi Anggota DPR RI 2009. Sofyan Tan kalah di Pilkada Kota Medan 2010, terpilih jadi Anggota DPR RI 2014,” tegasnya.Dari situ, lanjutnya, Prabowo seolah mendapat kartu truf dan ‘dikasihani’ masyarakat Sumut pascakekalahan dari Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019. Kesediaan Prabowo merendahkan hati, ‘turun’ dari capres dua kali menjadi pembantu Presiden Jokowi di kabinet, dihargai masyarakat.”Prabowo dianggap negarawan dan kesatria, rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. Prabowo dianggap sebagai sosok yang rendah hati, tidak angkuh, dan tidak sombong,” tandasnyaSementara, pasca-Ganjar diumumkan sebagai bacapres, Jumat (21/4/2023) belum ada gerakan yang terstruktur, sistematis, dan massif dari Parpol pendukung Ganjar. Semua Parpol masih menunggu petunjuk dan arahan pusat.”Semua masih ”sibuk” dengan urusan penyusunan daftar caleg. Kemungkinan perubahan sistem Pemilu dari terbuka menjadi tertutup juga memengaruhi konsolidasi Parpol,” ungkapnya.Ia menambahkan, Pemilu 2024 direncanakan digelar pada Rabu (14/2/2024), pihaknya meyakini akan terjadi perubahan peta suara dan kebangkitan pendukung Ganjar

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler