Kapolsek Gamping Kompol Surahman mengatakan keracunan masal tersebut terjadi Minggu (26/6/2023) kemarin. Saat itu puluhan warga tersebut tengah kerja bakti untuk persiapan Iduladha.
” Saat istirahat, salah seorang warga membawa gulai kambing untuk disantap bersama-sama,” katanya seperti dikutip
, Senin (26/6/2023).
Nahas, usai menyantap gulai tersebut yang hendak kembali melakukan akivitas kerja bakti mengeluh mual dan muntah. Satu per satu warga yang menyantap gulai kambing itupun akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
”Total ada ada 42 orang yang keracunan. Yang harus dirawat di rumah sakit ada empat orang tapi sekarang tinggal 1 orang (yang dirawat di rumah sakit),” kata Surahman saat dihubungi detikJateng, Senin (26/6/2023).Hingga saat ini polisi bersama puskesmas tengah menyelidiki penyebab keracunan itu. Sampel makanan pun sudah diambil. Surahman juga menyebut dalam kasus ini warga tidak ada yang melanjutkan ke proses hukum.”Tapi apakah dari makanan atau gimana, baru dilakukan penyelidikan baik itu dari air, bumbu, atau hewan, sementara itu. Warga juga tidak melanjutkan ke proses hukum karena tidak ada unsur kesengajaan,” pungkasnya.
Murianews, Sleman – Sebanyak 42 warga Kelurahan Nogotirto, Kecamatan Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) keracunan usai menyantap gulai kambing. Dari jumlah tersebut, empat orang harus dirawat inap untuk mendapat pertolongan.
Kapolsek Gamping Kompol Surahman mengatakan keracunan masal tersebut terjadi Minggu (26/6/2023) kemarin. Saat itu puluhan warga tersebut tengah kerja bakti untuk persiapan Iduladha.
” Saat istirahat, salah seorang warga membawa gulai kambing untuk disantap bersama-sama,” katanya seperti dikutip
Detik.com, Senin (26/6/2023).
Nahas, usai menyantap gulai tersebut yang hendak kembali melakukan akivitas kerja bakti mengeluh mual dan muntah. Satu per satu warga yang menyantap gulai kambing itupun akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca: Diduga Keracunan Makanan Hajatan, Belasan Warga Sragen Dirawat
”Total ada ada 42 orang yang keracunan. Yang harus dirawat di rumah sakit ada empat orang tapi sekarang tinggal 1 orang (yang dirawat di rumah sakit),” kata Surahman saat dihubungi detikJateng, Senin (26/6/2023).
Hingga saat ini polisi bersama puskesmas tengah menyelidiki penyebab keracunan itu. Sampel makanan pun sudah diambil. Surahman juga menyebut dalam kasus ini warga tidak ada yang melanjutkan ke proses hukum.
”Tapi apakah dari makanan atau gimana, baru dilakukan penyelidikan baik itu dari air, bumbu, atau hewan, sementara itu. Warga juga tidak melanjutkan ke proses hukum karena tidak ada unsur kesengajaan,” pungkasnya.
