Gerindra Copot Ketua DPC Kota Semarang
Supriyadi
Senin, 11 September 2023 08:06:00
Murianews, Jakarta – Partai Gerindra memutuskan untuk mencopot Ketua DPC Gerindra Kota Semarang Joko Santoso berkaitan dengan dugaan pemukulan kader PDIP. Keputusan pencopotan tersebut dilakukan setelah Majelis Kehormatan Partai Gerindra selesai menggelar sidang Minggu (10/9/2023) semalam.
Ketua Majelis Kehormatan Partai Gerindra Habiburokhman di DPP Gerindra, Jakarta Selatan mengatakan, sejauh pemeriksaan Joko Santoso memang mengelak dan membantah adanya pemukulan.
Meski begitu, Joko Santoso mengakui telah mendatangi rumah kader PDIP tersebut dan membentak korban usai adanya pemasangan bendera PDIP di sekitar lokasi rumah Joko Santoso.
”Diberikan sanksi cukup berat diberhentikan sebagai ketua DPC Gerindra kota Semarang. Dalam pengakuannya, dia (Joko Santoso) mendatangi rumah kader PDIP, masuk kemudian juga membentak-bentak diakui sendiri. Nah itu sudah cukup bagi kami untuk menjatuhkan putusan bahwa yang bersangkutan bersalah,” ujarnya.
Adapun Joko Santoso disebut melanggar pasal 68 AD/ART partai Gerindra. Meski begitu, Joko Santoso masih menjadi kader Gerindra.
”Intinya majelis bersepakat, 5 anggota majelis menjatuhkan putusan bahwa yang bersangkutan bersalah. Melanggar pasal 68 anggaran rumah tangga partai Gerindra yaitu soal jati diri kader Gerindra yang harus berperilaku sopan, rendah hati dan disiplin,” ucapnya.
Informasi terkait pemukulan ini awalnya disampaikan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP), Hendrar Prihadi (Hendi).
Hendi yang juga Ketua DPC PDIP Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, peristiwa itu terjadi hari Jumat (8/9/2023) malam kemarin.
Saat itu Kadernya bernama Suparjiyanto (58) didatangi Joko yang juga anggota Dewan Kota Semarang di rumahnya, kemudian terjadi pemukulan.
”Tadi malam hari Jumat jam 21.45 Pak Suparjiyanto, warga Jalan Cumi-cumi, Bandarharjo didatangi Ketua DPC Gerindra. Tanpa babibu memukul kader kami,” kata Hendi dalam keterangan berupa video, Sabtu (9/9/2023).
Suparjiyanto dan Joko merupakan tetangga satu gang. Hendi menjelaskan peristiwa dipicu pemasangan bendera PDIP di sekitar kampung tersebut.
”Alasan karena kader kami pasang bendera yang itu kampung yang tinggal Ketua Gerindra Mas JS,” tegas Hendi.
Hal itu sudah dilaporkan ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto.
Sementara itu, Fungsionaris DPC PDI Perjuangan Kota Semarang Didik Sugeng mengatakan sudah membuat laporan ke Polda Jateng soal penganiayaan tersebut.
Laporan sudah diterima SPKT Polda Jateng dengan STTLP/167/IX/2023/JATENG/SPKT. Saat ini pihak korban juga dibantu LBH Ratu Adil sebagai kuasa hukum.
”Dengan peristiwa ini sudah dilaporkan ke Polda. Teman-teman dari LBH peduli dengan apa yang terjadi,” kata Didik
Murianews, Jakarta – Partai Gerindra memutuskan untuk mencopot Ketua DPC Gerindra Kota Semarang Joko Santoso berkaitan dengan dugaan pemukulan kader PDIP. Keputusan pencopotan tersebut dilakukan setelah Majelis Kehormatan Partai Gerindra selesai menggelar sidang Minggu (10/9/2023) semalam.
Ketua Majelis Kehormatan Partai Gerindra Habiburokhman di DPP Gerindra, Jakarta Selatan mengatakan, sejauh pemeriksaan Joko Santoso memang mengelak dan membantah adanya pemukulan.
Meski begitu, Joko Santoso mengakui telah mendatangi rumah kader PDIP tersebut dan membentak korban usai adanya pemasangan bendera PDIP di sekitar lokasi rumah Joko Santoso.
”Diberikan sanksi cukup berat diberhentikan sebagai ketua DPC Gerindra kota Semarang. Dalam pengakuannya, dia (Joko Santoso) mendatangi rumah kader PDIP, masuk kemudian juga membentak-bentak diakui sendiri. Nah itu sudah cukup bagi kami untuk menjatuhkan putusan bahwa yang bersangkutan bersalah,” ujarnya.
Adapun Joko Santoso disebut melanggar pasal 68 AD/ART partai Gerindra. Meski begitu, Joko Santoso masih menjadi kader Gerindra.
”Intinya majelis bersepakat, 5 anggota majelis menjatuhkan putusan bahwa yang bersangkutan bersalah. Melanggar pasal 68 anggaran rumah tangga partai Gerindra yaitu soal jati diri kader Gerindra yang harus berperilaku sopan, rendah hati dan disiplin,” ucapnya.
Informasi terkait pemukulan ini awalnya disampaikan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP), Hendrar Prihadi (Hendi).
Hendi yang juga Ketua DPC PDIP Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, peristiwa itu terjadi hari Jumat (8/9/2023) malam kemarin.
Saat itu Kadernya bernama Suparjiyanto (58) didatangi Joko yang juga anggota Dewan Kota Semarang di rumahnya, kemudian terjadi pemukulan.
”Tadi malam hari Jumat jam 21.45 Pak Suparjiyanto, warga Jalan Cumi-cumi, Bandarharjo didatangi Ketua DPC Gerindra. Tanpa babibu memukul kader kami,” kata Hendi dalam keterangan berupa video, Sabtu (9/9/2023).
Suparjiyanto dan Joko merupakan tetangga satu gang. Hendi menjelaskan peristiwa dipicu pemasangan bendera PDIP di sekitar kampung tersebut.
”Alasan karena kader kami pasang bendera yang itu kampung yang tinggal Ketua Gerindra Mas JS,” tegas Hendi.
Hal itu sudah dilaporkan ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto.
Sementara itu, Fungsionaris DPC PDI Perjuangan Kota Semarang Didik Sugeng mengatakan sudah membuat laporan ke Polda Jateng soal penganiayaan tersebut.
Laporan sudah diterima SPKT Polda Jateng dengan STTLP/167/IX/2023/JATENG/SPKT. Saat ini pihak korban juga dibantu LBH Ratu Adil sebagai kuasa hukum.
”Dengan peristiwa ini sudah dilaporkan ke Polda. Teman-teman dari LBH peduli dengan apa yang terjadi,” kata Didik