Murianews, Pati – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati meminta masyarakat mewaspadai potensi kebakaran kapal. Pasalnya, di musim kemarau yang diprediksi berlangsung lama berpotensi menimbulkan kebakaran kapal di Muara Sungai Juwana Pati.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Pati Martinus Budi Prasetya menilai kebakaran kapal di aliran Sungai Juwana memang berpotensi terjadi. Mengingat, peristiwa serupa terjadi di daerah lain di musim kemarau ini.
”Dengan adanya kapal-kapal di muara Sungai Juwana, harapan saya tetap hati-hati. Karena kita pernah punya pengalaman kebakaran kapal di Sungai Juwana. Apalagi kemarin itu barusan terjadi kebakaran kapal di pelabuhan di Tegal,” kata Martinus, Senin (4/9/2023).
Martinus menjelaskan, kebakaran kapal disebutnya rentan terjadi jika tersulut percikan api saat adanya perbaikan kapal. Mengingat, kejadian semacam itu sudah pernah terjadi di Kabupaten Pati.
”Beberapa kejadian yang pernah terjadi itu memang disebabkan karena ada perbaikan kapal menggunakan las. Pemicu yang lain saya tidak punya catatannya. Prinsipnya, perkejaan apapun yang menggunakan api itu lebih baik hati-hati di musim kemarau seperti sekarang ini,” terangnya.
Pihaknya mengimbau kepada para pemilik kapal untuk mewaspadai hal tersebut. Dengan demikian, resiko terjadinya kebakaran kapal di situasi cuaca seperti ini dapat terhindarkan.
”Saya mengimbau kepada pemilik kapal, kalau melakukan perbaikan kapal di lokasi lebih baik dihindari dan melakukan perbaikan kapal di bengkel kapal supaya mengurangi resiko kebakaran,” imbaunya.
Martinus menyebut, beberapa langkah antisipasi dari pihak-pihak sudah dipersiapkan. Di antaranya memberikan sosialisasi kepada pemilik kapal dan menyiapkan armada kebakaran di dekat lokasi.
”Di lokasi ada unit Damkar yang disiagakan di Kantor Kecamatan Juwana. Kemudian ada juga di pelabuhan unit pemadam. Namun bukan berarti mengurangi kewaspadaan. Kita tetap mengupayakan untuk cermat dan hati-hati ketika melakukan perbaikan kapal menggunakan alat las yang sering terjadi,” tandasnya.
Editor: Supriyadi



