Kamis, 20 November 2025


Ketinggian banjir di dukuh itu antara 10 cm hingga 60 cm. Warga masih tetap bertahan di rumah masing-masing. Namun, kendaraan milik warga, terpaksa diungsikan.

Puluhan motor dan beberapa mobil diparkir di jalan masuk perdukuhan desa tersebut. Jalan masuk itu lebih tinggi dibandingkan jalan lainnya di Dukuh Biteng.

’’Motor dan mobil di parkiran di sini. Karena banjir di jalan cukup tinggi,’’ ujar salah satu warga Wawan Rubianto saat ditemui di lokasi.

Baca: Banjir di Desa Banjarsari Pati Kembali Tinggi, Ratusan Rumah Terendam

Warga memilih jalan kaki untuk menerjang banjir. Sementara motor mereka diparkirkan di pinggir jalan. Sebagian warga juga memanfaatkan perahu untuk mengangkut belanjaan.

Meski demikian, ada yang nekat menerjang banjir dengan motor. Beberapa di antaranya bisa melewati banjir, sebagian lainnya terpaksa mendorong motor lantaran tak kuat menerjang banjir.

’’Ini sangat mengganggu aktivitas warga. Kendaraan was-was. Tapi ada juga yang nekat menerobos. Banyak yang mogok,’’ ungkap dia.Senada, warga lainnya, Indri mengaku kesulitan bepergian dengan adanya banjir ini. Ia pun mengeluhkan banjir tak kunjung surut. Terlebih desanya sudah menjadi langganan banjir.’’Semalam naik lagi. Sebenarnya (banjir) ini sudah biasa. Tapi aktivitas warga tetap terganggu. Kalau mau ke mana-mana susah,’’ ujar dia.Diketahui, banjir di Desa Banjarsari menggenangi ratusan rumah. Sebanyak 135 hektare lahan pertanian dan dua musala juga tergenang air. Petani pun mengalami kerugian lebih dari Rp 1 miliar. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler