Kepala Desa Mustokoharjo, Agus Supriyadi memaparkan banjir paling parah terjadi pada awal Januari 2023. Pada Februari awal, banjir berangsur-angsur surut.
Namun pada Rabu (22/2/2023) banjir datang lagi dan menggenangi sejumlah rumah. Banjir juga menggenangi jalan desa dan membuat aktivitas warga terganggu.
’’Sampai hari ini, banjir di desa kami menggenangi sekitar 25 rumah. Ketinggian di jalan dekat sungai Silugonggo sekitar 40-50 cm. Yang di rumah sekitar 40 cm,’’ ujar Agus.
Meskipun dilanda banjir, warga Desa Mustokoharjo masih bertahan di rumah masing-masing. Sebab, banjir kali ini tak seberapa dibandingkan banjir pada Januari 2023 lalu.
”Warga masih bertahan di rumah. Belum ada yang mengungsi. Masih bisa masak. Warga masih bisa menjalankan pekerjanya masing-masing. Walau cukup mengganggu,’’ kata dia.
”Warga masih bertahan di rumah. Belum ada yang mengungsi. Masih bisa masak. Warga masih bisa menjalankan pekerjanya masing-masing. Walau cukup mengganggu,’’ kata dia.Banjir ini disebabkan Sungai Silugonggo atau Sungai Juwana yang meluap akibat hujan satu pekan terakhir. Hingga saat ini belum ada langkah yang kongkrit dari pemerintah untuk mengatasi banjir.’’Semoga saja tidak hujan lagi. Selain hujan meluapnya sungai akhirnya masuk ke kampung,’’ pungkas dia.Selain Desa Mustokoharjo, sejumlah desa di Kabupaten Pati juga masih tergenang banjir. Di antaranya Desa Banjarsari, Mintobasuki, Tanjang (Kecamatan Gabus) dan Desa Kasiyan (Kecamatan Sukolilo). Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Pati – Puluhan rumah di Desa Mustokoharjo, Kecamatan/Kabupaten Pati, Jawa Tengah tergenang banjir, Sabtu (25/2/2023). Banjir datang kesekian kali pada musim hujan ini.
Kepala Desa Mustokoharjo, Agus Supriyadi memaparkan banjir paling parah terjadi pada awal Januari 2023. Pada Februari awal, banjir berangsur-angsur surut.
Namun pada Rabu (22/2/2023) banjir datang lagi dan menggenangi sejumlah rumah. Banjir juga menggenangi jalan desa dan membuat aktivitas warga terganggu.
’’Sampai hari ini, banjir di desa kami menggenangi sekitar 25 rumah. Ketinggian di jalan dekat sungai Silugonggo sekitar 40-50 cm. Yang di rumah sekitar 40 cm,’’ ujar Agus.
Baca: Pencarian Nelayan Pati Hilang Terkendala Cuaca
Meskipun dilanda banjir, warga Desa Mustokoharjo masih bertahan di rumah masing-masing. Sebab, banjir kali ini tak seberapa dibandingkan banjir pada Januari 2023 lalu.
”Warga masih bertahan di rumah. Belum ada yang mengungsi. Masih bisa masak. Warga masih bisa menjalankan pekerjanya masing-masing. Walau cukup mengganggu,’’ kata dia.
Banjir ini disebabkan Sungai Silugonggo atau Sungai Juwana yang meluap akibat hujan satu pekan terakhir. Hingga saat ini belum ada langkah yang kongkrit dari pemerintah untuk mengatasi banjir.
’’Semoga saja tidak hujan lagi. Selain hujan meluapnya sungai akhirnya masuk ke kampung,’’ pungkas dia.
Selain Desa Mustokoharjo, sejumlah desa di Kabupaten Pati juga masih tergenang banjir. Di antaranya Desa Banjarsari, Mintobasuki, Tanjang (Kecamatan Gabus) dan Desa Kasiyan (Kecamatan Sukolilo).
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi