Kemacetan Jalan Pati-Rembang Makin Parah, Warga Tak Bisa Bekerja
Umar Hanafi
Kamis, 2 Maret 2023 14:07:00
Salah satunya Shofiana. Warga Sundoluhur, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati itu terpaksa tak bisa berangkat bekerja di Kabupaten Rembang, Kamis (2/3/2023). Bus yang ditumpanginya tak mampu menembus kemacetan di Jalan Pati Rembang.
’’Tidak jadi kerja. Macet tidak bisa lewat. Busnya susah lewat susah. Motor saja susah,’’ ujar Shofiana kepada
Murianews.
Baca: DPR RI Soroti Jalan Rusak Parah di Pati, Bilang Pemerintah Seperti Tak BekerjaMulanya, ia berangkat dari rumahnya ke Terminal Kembang Joyo Pati, pukul 06.00 WIB. Waktu itu ia diantar suaminya.
Sesampainya di terminal, ia menaiki bus Prima Raya. Bus jurusan Semarang-Surabaya itu memilih jalur alternatif, Wedarijaksa-Juwana.
Dari Pati kota hingga Wedarijaksa, bus berjalan dengan mulus. Namun sesampainya Alun-alun Juwana, laju bus mulai tersendat. Lebih dari satu jam bus tidak bergerak. Bus yang ditumpangi 40 penumpang itu pun putar balik ke Terminal Kembang Joyo Pati.
’’Tadi lewat Wedarijaksa sampai Alun-alun Juwana. Juwana sejam tidak bisa bergerak. Lalu putar balik ke terminal. Jam 07.00 WIB sudah sampai Alun-alun Juwana. Sampai jam 08.00 WIB tak bergerak, akhirnya bus putar balik,’’ kata dia.
’’Tadi lewat Wedarijaksa sampai Alun-alun Juwana. Juwana sejam tidak bisa bergerak. Lalu putar balik ke terminal. Jam 07.00 WIB sudah sampai Alun-alun Juwana. Sampai jam 08.00 WIB tak bergerak, akhirnya bus putar balik,’’ kata dia.Kemacetan itu hampir setiap hari ia hadapi. Namun, sebelumnya kemacetan tak separah hari ini (2/3/2023).’’Macet parah sejak hari Minggu (26/2/2023). Selasa (28/2/2023) dan Rabu (1/3/2023) macetnya sampai Rembang. Tadi malam sampai Rembang. Ini lebih parah. Di Batangan kabarnya adu banteng. Berebut jalan. Lewat alternatif (Jakenan-Batangan) juga macet,’’ keluhnya.Kemacetan ini terjadi karena perbaikan Jembatan Juwana dan Jalan Pati-Rembang di Kecamatan Batangan. Intensitas hujan yang tinggi membuat kemacetan semakin parah. Hujan membuat baju jalan ambal. Padahal bahu jalan ini digunakan untuk mengurangi kemacetan.Berdasarkan pantauan Murianews, kecamatan sudah terasa di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Pati hingga Rembang kota atau lebih dari 30 km.https://youtu.be/jLoSQ7jme8kReporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Pati – Kemacetan di Jalan Pati-Rembang semakin parah. Bahkan kemacetan telah berdampak pada warga. Mereka tak bisa bekerja dan menggerakkan roda ekonominya.
Salah satunya Shofiana. Warga Sundoluhur, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati itu terpaksa tak bisa berangkat bekerja di Kabupaten Rembang, Kamis (2/3/2023). Bus yang ditumpanginya tak mampu menembus kemacetan di Jalan Pati Rembang.
’’Tidak jadi kerja. Macet tidak bisa lewat. Busnya susah lewat susah. Motor saja susah,’’ ujar Shofiana kepada
Murianews.
Baca: DPR RI Soroti Jalan Rusak Parah di Pati, Bilang Pemerintah Seperti Tak Bekerja
Mulanya, ia berangkat dari rumahnya ke Terminal Kembang Joyo Pati, pukul 06.00 WIB. Waktu itu ia diantar suaminya.
Sesampainya di terminal, ia menaiki bus Prima Raya. Bus jurusan Semarang-Surabaya itu memilih jalur alternatif, Wedarijaksa-Juwana.
Dari Pati kota hingga Wedarijaksa, bus berjalan dengan mulus. Namun sesampainya Alun-alun Juwana, laju bus mulai tersendat. Lebih dari satu jam bus tidak bergerak. Bus yang ditumpangi 40 penumpang itu pun putar balik ke Terminal Kembang Joyo Pati.
’’Tadi lewat Wedarijaksa sampai Alun-alun Juwana. Juwana sejam tidak bisa bergerak. Lalu putar balik ke terminal. Jam 07.00 WIB sudah sampai Alun-alun Juwana. Sampai jam 08.00 WIB tak bergerak, akhirnya bus putar balik,’’ kata dia.
Kemacetan itu hampir setiap hari ia hadapi. Namun, sebelumnya kemacetan tak separah hari ini (2/3/2023).
’’Macet parah sejak hari Minggu (26/2/2023). Selasa (28/2/2023) dan Rabu (1/3/2023) macetnya sampai Rembang. Tadi malam sampai Rembang. Ini lebih parah. Di Batangan kabarnya adu banteng. Berebut jalan. Lewat alternatif (Jakenan-Batangan) juga macet,’’ keluhnya.
Kemacetan ini terjadi karena perbaikan Jembatan Juwana dan Jalan Pati-Rembang di Kecamatan Batangan. Intensitas hujan yang tinggi membuat kemacetan semakin parah. Hujan membuat baju jalan ambal. Padahal bahu jalan ini digunakan untuk mengurangi kemacetan.
Berdasarkan pantauan Murianews, kecamatan sudah terasa di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Pati hingga Rembang kota atau lebih dari 30 km.
https://youtu.be/jLoSQ7jme8k
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi