Rabu, 19 November 2025


’’Perjalanan Semarang-Surabaya butuh 13 jam gara-gara macet ini. Sebelumnya tidak sampai segitu,’’ ujar Salah satu sopir antarkota-antarprovinsi (AKAP), Adi saat ditemui di Terminal Kembang Joyo Pati, Kamis (2/3/2023).

Ia mengatakan butuh sekitar lima jam untuk menembus kemacetan Pati-Rembang. Itu sebelum kemacetan separah ini. Dengan adanya kecamatan parah, waktu yang dibutuhkan juga lebih panjang.

’’Mau tidak mau harus lewat macet ini. Karena jalan alternatif juga tidak bisa dilewati. Harapannya ya segera lancar. Jembatan segera selesai agar macet tidak kayak gini,’’ kata dia.

Baca: Tertimpa Longsor, Tembok Gedung PAUD Gunungsari Pati Ambrol

Sementara itu, salah satu pengemudi truk, Mawan mengaku sudah empat jam berjibaku dengan macet. Macet terasa mulai di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Pati tepatnya di timur Perempatan Tanjang.

Sampai perempatan Ngantru atau sekitar 2 km dari awal macet, ia membutuhkan empat jam perjalanan. Biaya perjalanannya pun membengkak.

’’Ini dari Jakarta mau ke Surabaya. Sudah masuk JLS macetnya. Baru empat jam baru sampai sini. Ini pengaruh uang makan dan solar lah. Sehari butuh makan Rp 150 ribu, ini ya lebih lagi,’’ pungkas Mawan.
’’Ini dari Jakarta mau ke Surabaya. Sudah masuk JLS macetnya. Baru empat jam baru sampai sini. Ini pengaruh uang makan dan solar lah. Sehari butuh makan Rp 150 ribu, ini ya lebih lagi,’’ pungkas Mawan.Diketahui Kecamatan ini terjadi karena perbaikan jembatan Juwana dan jalan Pati-Rembang di Kecamatan Batangan. Intensitas hujan yang tinggi membuat kecamatan semakin parah.Baca: Kemacetan Jalan Pati-Rembang Makin Parah, Warga Tak Bisa BekerjaHujan membuat bahu jalan ambles. Padahal bahu jalan ini digunakan untuk mengurangi kemacetan.Berdasarkan pantauan Murianews, kecamatan sudah terasa di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Pati hingga Rembang kota atau lebih dari 30 km. Saat ini kemacetan mulai terurai. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler