Penjaga SDN Banjarsari 2, Edi Suroso mengatakan, banjir berkali-kali menggenangi sekolah itu. Banjir terjadi sejak akhir Desember 2022 lalu. Kemudian naik-surut dan terakhir sejak dua pekan lalu.
’’SD Banjarsari 2 terkena banjir sejak akhir Desember. Kemudian surut naik, surut naik hingga saat ini. Setelah Natal sudah ada banjir,’’ ujar dia saat ditemui di SDN Banjarsari 2.
Saat ini ketinggian banjir di SD itu berkisar 10 cm hingga 30 cm. Terlihat sekolah itu terlihat sepi, air bercampur lumpur menggenangi halaman dan beberapa ruang kelas.
Bangku di sekolah pun dinaikkan ke atas meja. Begitu juga perabotan sekolah lainnya. Karena kondisi ini, kegiatan belajar mengajar (KBM) dialihkan melalui daring.
’’Banjir ini karena luapan Sungai Silugonggo. KBM dialihkan secara daring sejak Februari. Sejak PTS (penilaian tengah semester, red) tergenang banjir hingga saat ini belum kembali ke sekolah karena kondisi kelas tergenang air,’’ jelas dia.Kepala Desa Banjarsari Sudiman menambahkan, selain SDN Banjarsari 2, beberapa fasilitas umum di desanya juga tergenang banjir. Di antaranya halaman SDN Banjarsari 1, jalan desa hingga tempat ibadah.’’Rumah yang tergenang sekitar 685 rumah. Jumlah warga yang terdampak 1.400-an jiwa. Ada SD, dan masjid ada tiga. Untuk siswa SDN Banjarsari 2 lewat daring karena bahaya,’’ ujarnya.https://youtu.be/GW_heLx58AIReporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Pati – Musibah banjir yang terjadi di Kabupaten Pati juga merendam gedung SDN Banjarsari 2. Pembelajaran di sana pun dialihkan secara dalam jaringan (daring).
Penjaga SDN Banjarsari 2, Edi Suroso mengatakan, banjir berkali-kali menggenangi sekolah itu. Banjir terjadi sejak akhir Desember 2022 lalu. Kemudian naik-surut dan terakhir sejak dua pekan lalu.
’’SD Banjarsari 2 terkena banjir sejak akhir Desember. Kemudian surut naik, surut naik hingga saat ini. Setelah Natal sudah ada banjir,’’ ujar dia saat ditemui di SDN Banjarsari 2.
Baca: Teater Minatani Pati Suguhkan Lima Pementasan di Aktor-Aktor Gumregah
Saat ini ketinggian banjir di SD itu berkisar 10 cm hingga 30 cm. Terlihat sekolah itu terlihat sepi, air bercampur lumpur menggenangi halaman dan beberapa ruang kelas.
Bangku di sekolah pun dinaikkan ke atas meja. Begitu juga perabotan sekolah lainnya. Karena kondisi ini, kegiatan belajar mengajar (KBM) dialihkan melalui daring.
’’Banjir ini karena luapan Sungai Silugonggo. KBM dialihkan secara daring sejak Februari. Sejak PTS (penilaian tengah semester, red) tergenang banjir hingga saat ini belum kembali ke sekolah karena kondisi kelas tergenang air,’’ jelas dia.
Kepala Desa Banjarsari Sudiman menambahkan, selain SDN Banjarsari 2, beberapa fasilitas umum di desanya juga tergenang banjir. Di antaranya halaman SDN Banjarsari 1, jalan desa hingga tempat ibadah.
’’Rumah yang tergenang sekitar 685 rumah. Jumlah warga yang terdampak 1.400-an jiwa. Ada SD, dan masjid ada tiga. Untuk siswa SDN Banjarsari 2 lewat daring karena bahaya,’’ ujarnya.
https://youtu.be/GW_heLx58AI
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi