Rabu, 19 November 2025


Dana itu, bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati menyebut masih ada petani yang enggan mengikuti asuransi tani.

Kepala Dispertan Kabupaten Pati, Niken Tri Meiningrum mengatakan dari total jatah 1.350 hektare lahan pertanian, namun hanya 385 hektare yang mendaftar asuransi tani. Ia pun menyayangkan hal ini.

Baca: Duga Aset Negara Dijual Swasta, WRC Geruduk DPRD Pati

’’Petani membayar preminya Rp 180 ribu per hektare setiap masa tanam (MT). Kemudian itu dibayari APBN Rp 144 ribu. Jadi Rp 36 ribu-nya dari petani. Tapi itupun tidak ada 30 persen yang bisa terserap,’’ ucap Niken, Rabu (15/3/2023)

Saat ditanya soal alasan para petani enggan mengikuti asuransi tani, pihaknya tidak bisa memberikan komentar banyak. Sebab menurutnya, persyaratan AUTP tidak sulit dan bisa meringankan beban para petani ketika gagal panen.

’’Pertanian itu merupakan sektor yang rentan terhadap perubahan iklim dan serangan OPT (organisme pengganggu tanaman, red). Agar petani tak mengalami kerugian ketika gagal panen, maka AUTP akan memberikan pertanggungan kepada petani,’’ ujar dia.
Niken menambahkan, klaim asuransi per hektare petani bisa mendapatkan Rp 6 juta. Di mana, petani perlu membayar premi AUTP per MT sehingga asuransi tani sangat bermanfaat khususnya bagi petani yang wilayahnya sering terdampak banjir.’’Mungkin banjir ini bisa memberikan pembelajaran bagi petani kita untuk mengikuti asuransi ini. Paling tidak tanaman mereka terlindungi atau bisa mendapatkan klaim asuransi ketika ada banjir, kekeringan ataupun lainnya,’’ tandasnya.Sementara itu, Petani Desa Mintobasuki, Kecamatan Gabus, Yogi mengatakan, ia belum punya asuransi tani lantara belum mendapat sosialisasi dari Dispertan Pati. Ia pun berharap sosialisasi tentang asuransi digencarkan.’’Banyak sawah yang terdampak. Sekitar 90 hektare. Kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Dari dinas terkait belum ada sosialisasi mengenai asuransi pertanian. Untuk itu dinas terkait segera mensosialisasikan agar bila ada bencana bisa sedikit membantu petani yang terdampak sawahnya,’’ harap dia. Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler