Badan jalan yang terbuat dari beton masih digenangi air. Keadaan air tidak keruh namun bening. Sejumlah ikan kecil terlihat di dalamnya. Jalan itu juga licin lantaran ditumbuhi lumut.
Ketinggian banjir antara 5 cm hingga 50 cm di jalan ini. Beberapa rumah di desa itu juga masih tergenang banjir hingga saat ini.
’’Banjir sudah lama sejak Desember 2023. Jalan Alternatif Pati-Kudus belum bisa dilalui. Masih lumpuh. Paling dalam, setengah meter,’’ ujar salah satu warga Edi Siswanto.
Sebenarnya, jalan itu masih bisa dilewati truk besar atau mobil yang tinggi. Namun lantaran kendaraan yang melintas dikhawatirkan merusak bangunan warga, jalan pun masih ditutup.
‘’Truk bisa lewat tetapi karena ombaknya besar dan mengenai rumah-rumah jadinya enggak boleh lewat sini. Ombaknya mengganggu bisa merusak rumah. Harapannya semoga cepat surut. Karena ini lumpuh semuanya,’’ kata dia.
Ia menambahkan, jalan ini juga berbahaya bila dilewati. Pasalnya, beberapa ruas jalan yang tergenang banjir sudah ditumbuhi enceng gondok. Kedalaman banjir di sana juga rata dengan banjir sawah.’’Khawatirnya kalau nekat bisa nyungsep ke sawah,’’ ucap dia.Ketua RT 2 RW 3, Agus Sutrisno menambahkan, Desa Kasiyan khususnya di Dukuh Pengging Wangi sudah kebanjiran sejak Desember 2022 lalu.Banjir sebenarnya naik-turun naik turun dan sempat surut pada awal Februari 2023, namun belum surut total. Lalu, banjir kembali meninggi pada akhir Februari 2023.’’Ini jalannya licin dan bahaya,’’ kata dia.https://youtu.be/nlbDXtsL1GEEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Pati – Jalan alternatif Pati-Kudus di Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo, tergenang banjir selama tiga bulan. Akses di sana pun masih lumpuh hingga kini, Jumat (17/3/2023).
Badan jalan yang terbuat dari beton masih digenangi air. Keadaan air tidak keruh namun bening. Sejumlah ikan kecil terlihat di dalamnya. Jalan itu juga licin lantaran ditumbuhi lumut.
Ketinggian banjir antara 5 cm hingga 50 cm di jalan ini. Beberapa rumah di desa itu juga masih tergenang banjir hingga saat ini.
’’Banjir sudah lama sejak Desember 2023. Jalan Alternatif Pati-Kudus belum bisa dilalui. Masih lumpuh. Paling dalam, setengah meter,’’ ujar salah satu warga Edi Siswanto.
Baca: Sidak Malam-Malam, Ganjar Minta Renovasi Jembatan Juwana Pati Selesai Bulan Ini
Sebenarnya, jalan itu masih bisa dilewati truk besar atau mobil yang tinggi. Namun lantaran kendaraan yang melintas dikhawatirkan merusak bangunan warga, jalan pun masih ditutup.
‘’Truk bisa lewat tetapi karena ombaknya besar dan mengenai rumah-rumah jadinya enggak boleh lewat sini. Ombaknya mengganggu bisa merusak rumah. Harapannya semoga cepat surut. Karena ini lumpuh semuanya,’’ kata dia.
Ia menambahkan, jalan ini juga berbahaya bila dilewati. Pasalnya, beberapa ruas jalan yang tergenang banjir sudah ditumbuhi enceng gondok. Kedalaman banjir di sana juga rata dengan banjir sawah.
’’Khawatirnya kalau nekat bisa nyungsep ke sawah,’’ ucap dia.
Ketua RT 2 RW 3, Agus Sutrisno menambahkan, Desa Kasiyan khususnya di Dukuh Pengging Wangi sudah kebanjiran sejak Desember 2022 lalu.
Banjir sebenarnya naik-turun naik turun dan sempat surut pada awal Februari 2023, namun belum surut total. Lalu, banjir kembali meninggi pada akhir Februari 2023.
’’Ini jalannya licin dan bahaya,’’ kata dia.
https://youtu.be/nlbDXtsL1GE
Editor: Zulkifli Fahmi