Akibatnya, banyak pengendara yang celaka saat melintasi jalan tersebut. Terlebih, saat musim hujan, jalanan makin licin. Pengendara pun harus ekstra hati-hati.
Melihat kondisi itu, warga pun geregetan. Mereka kemudian menggeruduk tambang ilegal tersebut, Seni (27/3/2023). Sebab, sudah tak sedikit warga yang celaka gegara tambang ilegal itu.
’’Istri saya pada Selasa (21/3/2023) jatuh. Dia mau ke pasar. Kakinya mengalami luka. Saya berharap jalannya segera dibersihkan dari lumpur. Kalau tidak saya khawatir banyak korban lainnya,’’ ujar salah satu warga, Kartono.
Selain bikin celaka, tambang ilegal itu juga mencemari lingkungan, rawan longsor serta membuat pondasi tiang listrik rapuh. Warga pun menuntut tambang ilegal itu ditutup.
’’Kalau hujan tidak bisa lewat. Kalau kemarau, debunya kemana-mana. Sudah ada puluhan warga yang jatuh menjadi korban. Permintaan warga ya tambang ditutup permanen,’’ kata perwakilan warga, Zamroni.
Mereka juga meminta adanya ganti kerugian bagi warga yang mengalami kecelakaan di jalan samping tambang. Menurutnya, itu merupakan tanggungjawab pengelola tambang lantaran membuat jalan licin dan berbahaya bagi pengendara motor.’’Kami minta adanya pemeliharaan tiang listrik dan pembersihan lingkungan,’’ ujar dia.https://youtu.be/wpXDte4IWB0Editor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Pati – Keberadaan tambang ilegal di Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati bikin geram warga setempat. Pasalnya, tambang di tepi Jalan Raya Gunung Rowo-Bukit Naga itu bikin licin ruas jalan.
Akibatnya, banyak pengendara yang celaka saat melintasi jalan tersebut. Terlebih, saat musim hujan, jalanan makin licin. Pengendara pun harus ekstra hati-hati.
Melihat kondisi itu, warga pun geregetan. Mereka kemudian menggeruduk tambang ilegal tersebut, Seni (27/3/2023). Sebab, sudah tak sedikit warga yang celaka gegara tambang ilegal itu.
Baca: Keren! Motor Listrik Bergaya Cooper Ini Hasil Karya Pemuda Juwana Pati
’’Istri saya pada Selasa (21/3/2023) jatuh. Dia mau ke pasar. Kakinya mengalami luka. Saya berharap jalannya segera dibersihkan dari lumpur. Kalau tidak saya khawatir banyak korban lainnya,’’ ujar salah satu warga, Kartono.
Selain bikin celaka, tambang ilegal itu juga mencemari lingkungan, rawan longsor serta membuat pondasi tiang listrik rapuh. Warga pun menuntut tambang ilegal itu ditutup.
’’Kalau hujan tidak bisa lewat. Kalau kemarau, debunya kemana-mana. Sudah ada puluhan warga yang jatuh menjadi korban. Permintaan warga ya tambang ditutup permanen,’’ kata perwakilan warga, Zamroni.
Baca: Tambang Disebut Sebabkan Banjir Bandang di Pati, ESDM Jateng: Masak Sih?
Mereka juga meminta adanya ganti kerugian bagi warga yang mengalami kecelakaan di jalan samping tambang. Menurutnya, itu merupakan tanggungjawab pengelola tambang lantaran membuat jalan licin dan berbahaya bagi pengendara motor.
’’Kami minta adanya pemeliharaan tiang listrik dan pembersihan lingkungan,’’ ujar dia.
https://youtu.be/wpXDte4IWB0
Editor: Zulkifli Fahmi