Banjir Bertamu di Kedungwinong Pati saat Warga Hendak Berbuka Puasa
Umar Hanafi
Sabtu, 15 April 2023 09:37:23
Kondisi ini pun tersebar di media sosial. Berdasarkan video yang dibagikan akun Instagram @pati.streaming, beberapa warga berjibaku dengan banjir. Ketinggian banjir sekitar 15 cm hingga 30 cm.
Video yang dibagikan pada Jumat malam itu melihatkan, warga sibuk mengamankan barang-barang di rumah dari ancaman banjir. Terlihat pula pompa yang menyedot air banjir.
’’Ini yang terdampak kebanjiran. Barang-barangnya diamankan,’’ ujar warga yang merekam kondisi banjir.
Baca: 411 Botol Miras Disita di Polsek Tayu Pati Selama Tiga Pekan RamadanKetika dikonfirmasi, Kapolsek Sukolilo AKP Sahlan membenarkan kejadian ini. Banjir mulai datang sekitar pukul 17.30 WIB. Waktu itu warga hendak berbuka puasa.
’’Awalnya ada hujan lebat di Pegunungan Kendeng, sekitar Kecamatan Sukolilo pada Jumat sore. Hujannya cuma sebentar. Tapi membuat sungai di sana meluap dan menggenangi rumah warga,’: kata AKP Sahlan kepada
Murianews, Sabtu (15/4/2023) pagi.
Selain karena faktor hujan lebat, banjir ini diduga juga disebabkan penggundulan hutan dan tambang ilegal yang terjadi di Pegunungan Kendeng. Ini membuat serapan air berkurang, sehingga ketika hujan, air langsung turun dan membuat sungai meluap.
’’Penggundulan hutan berpengaruh sehingga air enggak bisa diserap. Tambang ilegal juga pengaruh. Kemudian kesadaran, yang menebang pohon-pohon besar. Ini membuat banjir,’’ jelas dia.Sekitar lima rumah di Dukuh Gadingan, Desa Kedungwinong, Kecamatan Sukolilo, terdampak banjir. Warga pun berinisiatif menyedot banjir menggunakan pompa air.
Baca: Bayi dalam Tas Belanja Ditemukan di Depan Rumah Warga Tegalombo PatiTak membutuhkan waktu lama, banjir surut. Pihaknya mendatangi lokasi banjir dan ikut membersihkan rumah warga yang tergenang banjir.’’Ada lima rumah. Durasi banjirnya sekitar 30 menit. Kami ke sana, banjirnya sudah surut kok. Jadi hujan deras lalu banjir di Sukolilo begitu biasa. Karena lembah itu,’’ katanya.Sahlan mengatakan banjir yang terjadi tidak menimbulkan kerugian materiil maupun korban jiwa. Editor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Pati – Warga Dukuh Gadingan Desa Kedungwinong, Kecamatan Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, dikagetkan dengan kedatangan banjir saat hendak berbuka puasa, Jumat (14/4/2023).
Kondisi ini pun tersebar di media sosial. Berdasarkan video yang dibagikan akun Instagram @pati.streaming, beberapa warga berjibaku dengan banjir. Ketinggian banjir sekitar 15 cm hingga 30 cm.
Video yang dibagikan pada Jumat malam itu melihatkan, warga sibuk mengamankan barang-barang di rumah dari ancaman banjir. Terlihat pula pompa yang menyedot air banjir.
’’Ini yang terdampak kebanjiran. Barang-barangnya diamankan,’’ ujar warga yang merekam kondisi banjir.
Baca: 411 Botol Miras Disita di Polsek Tayu Pati Selama Tiga Pekan Ramadan
Ketika dikonfirmasi, Kapolsek Sukolilo AKP Sahlan membenarkan kejadian ini. Banjir mulai datang sekitar pukul 17.30 WIB. Waktu itu warga hendak berbuka puasa.
’’Awalnya ada hujan lebat di Pegunungan Kendeng, sekitar Kecamatan Sukolilo pada Jumat sore. Hujannya cuma sebentar. Tapi membuat sungai di sana meluap dan menggenangi rumah warga,’: kata AKP Sahlan kepada
Murianews, Sabtu (15/4/2023) pagi.
Selain karena faktor hujan lebat, banjir ini diduga juga disebabkan penggundulan hutan dan tambang ilegal yang terjadi di Pegunungan Kendeng. Ini membuat serapan air berkurang, sehingga ketika hujan, air langsung turun dan membuat sungai meluap.
’’Penggundulan hutan berpengaruh sehingga air enggak bisa diserap. Tambang ilegal juga pengaruh. Kemudian kesadaran, yang menebang pohon-pohon besar. Ini membuat banjir,’’ jelas dia.
Sekitar lima rumah di Dukuh Gadingan, Desa Kedungwinong, Kecamatan Sukolilo, terdampak banjir. Warga pun berinisiatif menyedot banjir menggunakan pompa air.
Baca: Bayi dalam Tas Belanja Ditemukan di Depan Rumah Warga Tegalombo Pati
Tak membutuhkan waktu lama, banjir surut. Pihaknya mendatangi lokasi banjir dan ikut membersihkan rumah warga yang tergenang banjir.
’’Ada lima rumah. Durasi banjirnya sekitar 30 menit. Kami ke sana, banjirnya sudah surut kok. Jadi hujan deras lalu banjir di Sukolilo begitu biasa. Karena lembah itu,’’ katanya.
Sahlan mengatakan banjir yang terjadi tidak menimbulkan kerugian materiil maupun korban jiwa.
Editor: Zulkifli Fahmi