Rabu, 19 November 2025


Dari segi sisi bahasa puasa atau shaum mempunyai makna imsyak atau menahan. Sedangkan dari segi istilah puasa bermakna menahan dari sesuatu yang membatalkan puasa.

Orang yang berpuasa atau shaum harus meninggalkan makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan lainnya mulai dari subuh hingga matahari terbenam atau memasuki waktu magrib. Tentunya dengan niat. Tanpa niat, puasa tidak sah.

Ketika menjalankan ibadah puasa Ramadan, kaum muslimin melawan hawa nafsu dan berusaha mengalahkannya. Kaum muslimin dilarang berbohong, menggibah, berkata kotor, dan hal-hal negatif lainnya yang bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Bila berhasil menahan dan melawan hawa nafsu, maka kaum muslimin termasuk golongan orang yang menang. Maka kemenangan ini patut dirayakan saat Hari Raya Idulfitri selama benar-benar ikut berperang. Perang melawan hawa nafsu.

Namun, bila tidak ikut berperang, maka mereka hanya ikut-ikutan merayakan saja tanpa merasakan kemenangan usai melawan hawa nafsu.

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda usai bertempur melawan kafir Quraish, yakni:

رجعنا من الجهاد الأصغر إلى الجهاد الأكبرقالوا: وما الجهاد الأكبر؟ قال: جهاد القلب


’’Kita kembali dari Jihad kecil menuju jihad besar. Mereka bertanya: ‘Apakah jihad paling besar itu?’ Beliau bersabda: Jihad hati (melawan hawa nafsu).’’



Perang melawan hawa nafsu disebut perang besar dibandingkan perang melawan kafir Quraish, lantaran perang melawan kaum kafir Quraish objeknya tampak dan berakhir saat mereka masuk Islam atau binasa.

Sedangkan perang lawan hawa nafsu objek yang diperangi tidak nampak. Selain itu nafsu tidak pernah mengenal kalah selama kita hidup.Nafsu akan terus hidup dan mengajak umat muslim untuk melakukan hal-hal dilarang agama. Nafsu tidak akan menyerah. Nafsu akan selalu mengajak ke hal-hal yang tidak diridai Allah SWT selama kita masih hidup.Perjuangan ini sangat berat karena kita terus berperang selama masih hidup. Mungkin kalau dibicarakan ringan, tapi kalau dilaksanakan sangat berat.Kita dalam melaksanakan perintah Allah selalu digoda oleh nafsu. Kalau kita tidak sungguh-sungguh melawan hawa nafsu, maka kita tidak akan menang.Orang akan meninggalkan perintah Allah SWT dan menjalankan larangan-Nya. Ia tidak taat kepada Allah. Ia akan terus melanggar perintah Allah, tidak puasa, tidak salat dan tidak melakukan kewajiban-kewajiban lainnya sebagai muslim. Ini lebih berat meskipun tidak memanggul senjata.Selama bulan puasa ini, semakin banyak larangan dari Allah SWT. Mulai makan, minum, bersetubuh dengan istri/suami dan sebagainya. Jihad melawan hawa nafsu ini pun semakin berat.Ganjaran yang diberikan dari Allah dilipatgandakan bagi orang yang mampu melewati ujian ini. Begitu pula dosa yang dilakukan saat Ramadan.Maka kita harus lebih meningkatkan perjuangan melawan hawa nafsu daripada hari-hari sebelumnya. Kita harus sungguh-sungguh dan berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan untuk melawan hawa nafsu. Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler