Sebanyak enam grup rebana yang digawangi para remaja desa setempat meramaikan festival ini. Mereka unjuk gigi secara bergiliran selama 10 menit. Acara ditutup dengan buka bersama dengan iringan kumandang takbir.
Kepala Desa Cingkrong Jasmi mengatakan, kegiatan tersebut merupakan hal positif dan perlu didukung untuk digelar setiap tahunnya. Namun, dia mengharapkan ada pembaruan konsep menjadi perlombaan.
’’Kami ingin festival ini kelak akan menjadi acara rutin setiap hari terakhir bulan Ramadan. Agar lebih meriah dan menghasilkan bibit-bibit seniman hadroh yang bagus, konsepnya bukan pentas lagi, namun akan berbentuk perlombaan antar grup rebana,’’ ujarnya, Sabtu (22/4/2023).
Ia pun menyampaikan apresiasinya kepada para pemuda yang tergabung dalam Karangtaruna Desa Cingkrong. Sebab mereka lah yang menggagas sekaligus melaksanakan seluruh rangkaian acara hingga selesai.
’’Meski pun dengan berbagai kendala dan keterbatasan waktu, saya sangat mengapresiasi para panitia festival ini dengan sangat baik. Mulai dari panggung yang bagus hingga mengumpulkan para anggota grup rebana dari seluruh dusun di Desa Cingkrong,’’ imbuh Jasmi.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival Lebaran, Sigit Putranto menyatakan terima kasihnya kepada semua pihak atas terselenggaranya agenda yang baru pertama kali digelar tersebut.Dia berharap dengan diselenggarakannya Festival Lebaran dapat lebih memupuk rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW melalui selawat dan mengeratkan tali persaudaraan antar sesama muslim di Cingkrong.’’Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyukseskan acara ini. Harapan kami, semoga membuat semakin cinta kepada Rasulullah dan lebih mempererat persaudaraan,’’ tandas dia. Editor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Grobogan – Pemuda di Desa Cingkrong, Purwodadi, Grobogan menggelar Festival Lebaran, Jumat (21/4/2023) sore. Festival itu untuk menyambut Hari Raya Idulfitri 1444 H.
Sebanyak enam grup rebana yang digawangi para remaja desa setempat meramaikan festival ini. Mereka unjuk gigi secara bergiliran selama 10 menit. Acara ditutup dengan buka bersama dengan iringan kumandang takbir.
Kepala Desa Cingkrong Jasmi mengatakan, kegiatan tersebut merupakan hal positif dan perlu didukung untuk digelar setiap tahunnya. Namun, dia mengharapkan ada pembaruan konsep menjadi perlombaan.
Baca: Ini Daftar Oleh-Oleh Khas Grobogan yang Cocok Dibawa Saat Lebaran
’’Kami ingin festival ini kelak akan menjadi acara rutin setiap hari terakhir bulan Ramadan. Agar lebih meriah dan menghasilkan bibit-bibit seniman hadroh yang bagus, konsepnya bukan pentas lagi, namun akan berbentuk perlombaan antar grup rebana,’’ ujarnya, Sabtu (22/4/2023).
Ia pun menyampaikan apresiasinya kepada para pemuda yang tergabung dalam Karangtaruna Desa Cingkrong. Sebab mereka lah yang menggagas sekaligus melaksanakan seluruh rangkaian acara hingga selesai.
’’Meski pun dengan berbagai kendala dan keterbatasan waktu, saya sangat mengapresiasi para panitia festival ini dengan sangat baik. Mulai dari panggung yang bagus hingga mengumpulkan para anggota grup rebana dari seluruh dusun di Desa Cingkrong,’’ imbuh Jasmi.
Baca: Mengaku Diusir Rumah Sakit, Pasien Miskin di Grobogan Meninggal di Rumahnya
Sementara itu, Ketua Panitia Festival Lebaran, Sigit Putranto menyatakan terima kasihnya kepada semua pihak atas terselenggaranya agenda yang baru pertama kali digelar tersebut.
Dia berharap dengan diselenggarakannya Festival Lebaran dapat lebih memupuk rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW melalui selawat dan mengeratkan tali persaudaraan antar sesama muslim di Cingkrong.
’’Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyukseskan acara ini. Harapan kami, semoga membuat semakin cinta kepada Rasulullah dan lebih mempererat persaudaraan,’’ tandas dia.
Editor: Zulkifli Fahmi