Pastel Pati Tembus Pasar Singapura, Sri Mulyani Untung Besar Saat Lebaran
Umar Hanafi
Sabtu, 29 April 2023 15:27:44
Owner Soneyan Snack ini mengaku bisa meraup omset hingga Rp 140 juta di momen Lebaran. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan pada tahun lalu. Pada Lebaran 2022, ia hanya bisa meraup omset sekitar Rp 60 juta.
”Omzetnya perbulan mencapai Rp 140 juta. Sebelumnya paling Rp 50-60 juta. Tahun lalu segitu,” ujar Sri Mulyani yang merupakan warga Desa Soneyan, Kecamatan Margoyoso.
Baca:
Mau Bisnis Kue Kering saat Momen Lebaran? Ini Pilihan Ide yang Bisa DicobaIa mengaku, selama bulan Ramadan lalu, produksinya meningkatkan pesat. Dari sekitar 1 ton pastel menjadi 3,5 ton pastel pada bulan Ramadan.
Pihaknya juga menambah jenis kue yang diproduksi. Sebelumnya yang hanya memproduksi pastel ditambah onde ketawa dan bolu.
”Kita tambah produksi bolu sama onde ketawa.
Alhamdulillah penjualan pastel bisa melampaui tiga kali lipat daripada tahun kemarin. Bolunya juga jalan. Kemarin cuma 1 ton ini sampai 3,5 ton (pastel) yang lainnya 1 ton,” tutur dia.
Ia membanderol per 3 kg pastel dengan harga Rp 135-140 ribu. Begitu juga onde ketawa. Sedangkan bolu dihargai Rp 125 ribu per 2 kilogram.”Yang paling diminati pastel. Paling pecah telur sejak tahun lalu. Karyawan kita tambah dari sebelumnya 8 orang menjadi 16 orang,” kata dia.
Baca:
Jelang Lebaran, Produsen Kue Kering di Pati Banjir PesananProduksinya bisa menguasai pasar Pati. Bahkan bisa menembus pasar Sulawesi, Jayapura hingga pasar luar negeri, Singapura.”Kita punya sales. Jadi kita fokus produksi saja. Untuk salesnya Alhamdulillah bisa menguasai pasar Pati. Luas kota, luar pulau Jayapura, bahkan sampai kirim ke Singapura,” ungkap dia. Editor: Cholis Anwar
Murianews, Pati – Pastel produksi warga Pati ini bisa tembus hingga pasar Singapura. Produsennya, yakni Sri Mulyani pun untung besar, khususnya menjelang dan saat momen Lebaran 2023.
Owner Soneyan Snack ini mengaku bisa meraup omset hingga Rp 140 juta di momen Lebaran. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan pada tahun lalu. Pada Lebaran 2022, ia hanya bisa meraup omset sekitar Rp 60 juta.
”Omzetnya perbulan mencapai Rp 140 juta. Sebelumnya paling Rp 50-60 juta. Tahun lalu segitu,” ujar Sri Mulyani yang merupakan warga Desa Soneyan, Kecamatan Margoyoso.
Baca:
Mau Bisnis Kue Kering saat Momen Lebaran? Ini Pilihan Ide yang Bisa Dicoba
Ia mengaku, selama bulan Ramadan lalu, produksinya meningkatkan pesat. Dari sekitar 1 ton pastel menjadi 3,5 ton pastel pada bulan Ramadan.
Pihaknya juga menambah jenis kue yang diproduksi. Sebelumnya yang hanya memproduksi pastel ditambah onde ketawa dan bolu.
”Kita tambah produksi bolu sama onde ketawa.
Alhamdulillah penjualan pastel bisa melampaui tiga kali lipat daripada tahun kemarin. Bolunya juga jalan. Kemarin cuma 1 ton ini sampai 3,5 ton (pastel) yang lainnya 1 ton,” tutur dia.
Ia membanderol per 3 kg pastel dengan harga Rp 135-140 ribu. Begitu juga onde ketawa. Sedangkan bolu dihargai Rp 125 ribu per 2 kilogram.
”Yang paling diminati pastel. Paling pecah telur sejak tahun lalu. Karyawan kita tambah dari sebelumnya 8 orang menjadi 16 orang,” kata dia.
Baca:
Jelang Lebaran, Produsen Kue Kering di Pati Banjir Pesanan
Produksinya bisa menguasai pasar Pati. Bahkan bisa menembus pasar Sulawesi, Jayapura hingga pasar luar negeri, Singapura.
”Kita punya sales. Jadi kita fokus produksi saja. Untuk salesnya Alhamdulillah bisa menguasai pasar Pati. Luas kota, luar pulau Jayapura, bahkan sampai kirim ke Singapura,” ungkap dia.
Editor: Cholis Anwar