Meriah! Kirab Sedekah Bumi Desa Tlogorejo Pati Diikuti Ribuan Orang
Umar Hanafi
Senin, 29 Mei 2023 15:09:53
Kirab Budaya “Bekti Mring Bumi Pertiwi” menjadi salah satu rangkaian acara yang paling ditunggu oleh masyarakat desa. Selain malam tirakat, khataman Quran, pertunjukan wayang, dan ketoprak.
Kirab Budaya menjadi tempat di mana setiap kalangan baik itu lintas agama, lintas usia, dan lintas budaya menjadi satu bergotong royong menyedekahkan apa yang bumi berikan. Simbolisasi kendi air suci merupakan wujud melimpahnya sumber air di Desa Tlogorejo dan selendang pusaka ialah simbolisasi danyang desa bernama Raden Ayu Sumirah.
”Hal yang terpenting kegiatan kirab budaya tersebut oleh pemuda adalah sebagai wadah warga untuk bekerja sama, bergotong royong, dan saling memberikan apa yang dapat mereka lakukan untuk desa sendiri,” ujar Ketua Panitia Pelaksanaan Kirab Budaya Desa Tlogorejo, Sang Aji.
Kirab diawali dengan berziarah ke punden Raden Ayu Sumirah, punden Mbah Rembulan, Mbah Bronto, dan ada salah satu punden yang terletak di depan masjid besar Al-Muttaqqin Tlogorejo sebelah utara kantor pos. Mereka dipercaya sebagai penyebar agama islam di tanah Tlogorejo.
Kemudian dilanjutkan dengan pengambilan air di tiga mata air, Mbelik Wungu, Mbelik Bunton, dan Mbelik Salak. Setidaknya ada beberapa paguyuban, RT, dan RW berjumlah 22 kelompok serta 9 sekolah yang ikut serta memeriahkan acara kirab budaya. Total 31 peserta.
Gunungan Kakung dibuat oleh Pemerintah Desa dan Gunungan Estri dibuat oleh Ponpes Darul Falah. Barisan paling depan diisi oleh grup musik tanjidor asal Jepara. Lalu, diikuti oleh jajaran pemdes, gunungan kakung dan istri, sekolah seluruh Tlogorejo dengan kreasinya masing-masing, dan baru diikuti oleh gunungan atau kreasi dari masyarakat.
Masyarakat Desa Tlogorejo begitu antusias dan totalitas dalam menyemarakkan pelaksanaan kirab budaya Desa Tlogorejo.Kirab Budaya Desa Tlogorejo ialah kreasi pemuda yang ingin membuat tradisi terus berlangsung dan berkembang dimana setiap masyarakat mampu menjadi satu. Yang mempunyai acara merupakan masyarakat itu sendiri, bukan kepala desa dan perangkatnya saja. Itulah semangat kirab budaya Desa Tlogorejo.”Melalui Kirab Budaya Desa Tlogoreja akan diharapkan memacu kemajuan desa melalui jalan budaya dan sebagai wujur syukur masyarakat Desa Tlogorejo atas karunia dan kehidupan yang berjalan dari dulu, kini, dan masa yang akan datang” tambah Syamsul Huda selaku ketua Karang Taruna Wira Utama Desa Tlogorejo Editor: Supriyadi
Murianews, Pati – Kirab Budaya dalam Rangkaian sedekah bumi Desa Tlogorejo, Kecamatan Tlogowungu yang berlangsung meriah, Minggu (28/5/2023). Ribuan warga tampak memenuhi kanan kiri jalan sepanjang rute kirab yang mengitari Desa Tlogorejo.
Kirab Budaya “Bekti Mring Bumi Pertiwi” menjadi salah satu rangkaian acara yang paling ditunggu oleh masyarakat desa. Selain malam tirakat, khataman Quran, pertunjukan wayang, dan ketoprak.
Kirab Budaya menjadi tempat di mana setiap kalangan baik itu lintas agama, lintas usia, dan lintas budaya menjadi satu bergotong royong menyedekahkan apa yang bumi berikan. Simbolisasi kendi air suci merupakan wujud melimpahnya sumber air di Desa Tlogorejo dan selendang pusaka ialah simbolisasi danyang desa bernama Raden Ayu Sumirah.
”Hal yang terpenting kegiatan kirab budaya tersebut oleh pemuda adalah sebagai wadah warga untuk bekerja sama, bergotong royong, dan saling memberikan apa yang dapat mereka lakukan untuk desa sendiri,” ujar Ketua Panitia Pelaksanaan Kirab Budaya Desa Tlogorejo, Sang Aji.
Kirab diawali dengan berziarah ke punden Raden Ayu Sumirah, punden Mbah Rembulan, Mbah Bronto, dan ada salah satu punden yang terletak di depan masjid besar Al-Muttaqqin Tlogorejo sebelah utara kantor pos. Mereka dipercaya sebagai penyebar agama islam di tanah Tlogorejo.
Kemudian dilanjutkan dengan pengambilan air di tiga mata air, Mbelik Wungu, Mbelik Bunton, dan Mbelik Salak. Setidaknya ada beberapa paguyuban, RT, dan RW berjumlah 22 kelompok serta 9 sekolah yang ikut serta memeriahkan acara kirab budaya. Total 31 peserta.
Gunungan Kakung dibuat oleh Pemerintah Desa dan Gunungan Estri dibuat oleh Ponpes Darul Falah. Barisan paling depan diisi oleh grup musik tanjidor asal Jepara. Lalu, diikuti oleh jajaran pemdes, gunungan kakung dan istri, sekolah seluruh Tlogorejo dengan kreasinya masing-masing, dan baru diikuti oleh gunungan atau kreasi dari masyarakat.
Masyarakat Desa Tlogorejo begitu antusias dan totalitas dalam menyemarakkan pelaksanaan kirab budaya Desa Tlogorejo.
Kirab Budaya Desa Tlogorejo ialah kreasi pemuda yang ingin membuat tradisi terus berlangsung dan berkembang dimana setiap masyarakat mampu menjadi satu. Yang mempunyai acara merupakan masyarakat itu sendiri, bukan kepala desa dan perangkatnya saja. Itulah semangat kirab budaya Desa Tlogorejo.
”Melalui Kirab Budaya Desa Tlogoreja akan diharapkan memacu kemajuan desa melalui jalan budaya dan sebagai wujur syukur masyarakat Desa Tlogorejo atas karunia dan kehidupan yang berjalan dari dulu, kini, dan masa yang akan datang” tambah Syamsul Huda selaku ketua Karang Taruna Wira Utama Desa Tlogorejo
Editor: Supriyadi