Rabu, 19 November 2025


Salah satu warga Desa Sokopuluhan, Achwan (35) mengaku beberapa petani di desanya sudah mengeluhkan penurunan volume air di area sawah mereka.

”Sudah mulai sulit mendapatkan air. Sudah lama ndak hujan. Apalagi para petani jagung yang sudah merasakan kekeringan air,” kata Achwan Selasa (7/6/2023).

Meskipun demikian, Achwan mengaku untuk kebutuhan air rumah tangga masih tergolong aman. Kebutuhan air untuk masak hingga mencuci masih dapat terpenuhi.

Baca: Musim Kemarau Hantui Majalengka, 30 Desa Terancam Kekeringan

Tetapi, ia memprediksi, air di desanya semakin berkurang seiring dengan cuaca panas yang berlangsung. Dirinya memprediksi satu bulan ke depan kebutuhan air bersih di desanya akan bertambah.

”Sebentar lagi beberapa bantuan air bersih akan datang ke sini jika melihat kondisi saat ini,” ujar dia.

Berkurangnya volume air juga diungkapkan oleh Kepala Desa Triguna Sungkono. Dirinya menuturkan sekarang ini kekurangan air sudah dirasakan di persawahan warga sekitar desa.

”Kondisi air di rumah-rumah masih aman untuk saat ini,” terangnya.Meskipun demikian, ia tetap waspada terkait bencana kekeringan. Pasalnya di tempatnya kekurangan air sering terjadi. Terutama dua dukuh Puthuk dan Ketri yang menjadi langganan kekeringan saat musim kemarau tiba.Baca: Sembilan Kecamatan di Pati Ini Terancam Alami Bencana Kekeringan”Tahun kemarin saja ada droping air bersih lima sampai sepuluh tangki air ke dua dukuh tersebut,”terangnya.Sementara itu Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, Martinus Budi Prasetya mengatakan saat ini sudah ada permintaan air bersih yang masuk. Daerah yang membutuhkan air bersih tersebut Dusun Puthuk, Desa Triguna Kecamatan Pucakwangi.”Sudah ada permintaan ke sana. Rencana akan kami kirim 2 tangki air,” terangnya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler