Rabu, 19 November 2025


Wisata yang dikelola oleh Pemerintah Desa Kedungpancing, Juwana melalui Bumdesnya ini ramai dikunjungi wisatawan sejak tahun 2019 lalu. Hampir setiap hari, puluhan pengunjung menikmati wisata ini.

Namun sejak Maret 2020 lalu, pengunjung turun drastis. Pembatasan berkumpul dan berpergian saat itu membuat destinasi wisata itu mati suri.

Usai status pandemi dicabut, kondisi ini belum puluh seratus persen. Pengunjung tidak seramai sebelum pandemi Covid-19 melanda. Saat ini, pengunjung hanya datang saat weekend dan hari libur. Itupun jumlahnya tidak sebanding dengan sebelumnya.

Baca: Duta Wisata Pati Keluyuran Sendiri di Gunung Kendeng, Ternyata Ini Alasannya

”Kami sudah mengelola tapi belum optimal salah satunya karena adanya pandemi kemarin. Awalnya pengunjung sempat ramai sekali,” ujar Kepala Desa Kedungpancing Didik Narwadi.

Wisata susur Sungai Silugonggo ini memiliki daya tarik sensasi menyusuri sungai dengan perahu naga wisata. Pengunjung juga tertarik untuk melihat kondisi kanan-kiri sungai.

Wisata susur sungai di desa ini dipatok tarif Rp 10 ribu per pengunjung. Para pengunjung akan dibawa menyusuri sungai sejauh 3 kilometer selama kurang lebih 20 menitan.

”Dari sini sampai Mintomulyo. Biasanya ada carteran per perahu Rp 250 ribu. Pengunjung akan menyusuri dari dermaga Kedungpancing sampai sekitar jembatan Sampang,” imbuhnya.Selain terbentur pandemi wisata susur sungai ini juga terkendala Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih minim, mengingat banyak warga desa yang bekerja di luar.Baca: Pembukaan Obyek Wisata Pati Tunggu Regulasi Pemerintah”Namun kami akan tetap berusaha untuk mengoptimalkan potensi wisata ini lagi. Kami sudah rancang termasuk nanti di wilayah selatan di Desa Bungasrejo akan ada bendungan karet nah nanti mungkin bisa jadi daya tarik pengunjung juga,” kata dia.Selain susur sungai, pihaknya juga menyediakan wahana wisata dayung perahu naga. Pengunjung atau komunitas yang tertarik bisa merasakan belajar dayung di sini tentunya dengan didampingi mentor yang ahli.Diketahui, rintisan desa wisata ini sudah dimulai pada 2019, selain wisata susur sungai dan dayung, pihaknya juga berencana membikin festival Silugonggo sebagai puncak even yang bisa mengangkat segala potensi yang ada di desa. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler