Ini diungkapkan Pj Bupati Pati saat menemui para pendemo di depan Kantor Bupati Pati, Kamis (22/6/2023).
Pj Bupati menilai angka ini cukup besar. Sehingga pihaknya perlu menghitung ulang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pati.
”Terkait honor RT/RW, nanti kita pertimbangan lagi. Kita hitung lagi. Kalau disampaikan seperti itu. Kita harus berhitung ulang. Saya kira juga tidak mungkin angka yang disampaikan terpenuhi. Keuangan daerah harus dihitung betul,” ujar Henggar.
Ia juga meminta kepada Ketua RT/RW di Kabupaten Pati untuk memahami keadaan APBD Kabupaten Pati. Henggar mengatakan, masyarakat lainnya juga meminta infrastruktur untuk diperbaiki.
”Di satu sisi teman-teman menuntut banyak hal, infrastruktur dan sebagainya. Ini yang harus kita penuhi terlebih dahulu. Saya harap komunikasi juga ke sebelah (DPRD) juga,” tandas Henggar.
Sementara koordinator Aksi, Sutrisno mengatakan, honor yang mereka terima saat ini sangat tidak layak sama sekali. Bahkan dirinya menyebut itu sebagai honor penghinaan.”Kita menuntut tunjangan RT RW dinaikkan perbulan Rp 500 ribu. Sekarang 500 ribu per tahun. Ini ndak layak dan ndak wajar. Kita artikan ini uang penghinaan,” kata Sutrisno.https://youtu.be/aoq1K5j0xSgEditor: Cholis Anwar
Murianews, Pati – Ribuan Ketua RT/RW se-Kabupaten Pati, Jawa Tengah, meminta honor mereka dinaikkan dari semula Rp 500 ribu per tahun menjadi Rp 500 ribu per bulan. Menjawab hal ini, Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro menilai tuntutan mereka tidak mungkin terpenuhi.
Ini diungkapkan Pj Bupati Pati saat menemui para pendemo di depan Kantor Bupati Pati, Kamis (22/6/2023).
Pj Bupati menilai angka ini cukup besar. Sehingga pihaknya perlu menghitung ulang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pati.
Baca: Dana Rp 2,6 Miliar Disiapkan untuk Honor Narik Pajak bagi Ketua RT RW di Kota Semarang
”Terkait honor RT/RW, nanti kita pertimbangan lagi. Kita hitung lagi. Kalau disampaikan seperti itu. Kita harus berhitung ulang. Saya kira juga tidak mungkin angka yang disampaikan terpenuhi. Keuangan daerah harus dihitung betul,” ujar Henggar.
Ia juga meminta kepada Ketua RT/RW di Kabupaten Pati untuk memahami keadaan APBD Kabupaten Pati. Henggar mengatakan, masyarakat lainnya juga meminta infrastruktur untuk diperbaiki.
”Di satu sisi teman-teman menuntut banyak hal, infrastruktur dan sebagainya. Ini yang harus kita penuhi terlebih dahulu. Saya harap komunikasi juga ke sebelah (DPRD) juga,” tandas Henggar.
Baca: Ribuan Ketua RT/RW Geruduk Kantor Bupati Pati
Sementara koordinator Aksi, Sutrisno mengatakan, honor yang mereka terima saat ini sangat tidak layak sama sekali. Bahkan dirinya menyebut itu sebagai honor penghinaan.
”Kita menuntut tunjangan RT RW dinaikkan perbulan Rp 500 ribu. Sekarang 500 ribu per tahun. Ini ndak layak dan ndak wajar. Kita artikan ini uang penghinaan,” kata Sutrisno.
https://youtu.be/aoq1K5j0xSg
Editor: Cholis Anwar