Sabtu, 22 November 2025


Salah satu jemaah haji asal Pati Yoyok Dwi Prastyo mengaku, rombongannya sempat terlantar cukup lama saat berada di Makkah. Mereka terpaksa harus menunggu bus selama berjam-jam untuk kembali ke hotel tempat mereka menginap.

Saat di Muzdalifah mereka harus berdiri di bawah terik matahari dengan suhu mencapai 46 derajat celcius untuk menunggu bus jemputan. Para jemaah haji terlantar dari pagi hingga siang. Ia mengaku sempat menahan rasa dahaga dan lapar.

Tak sampai di situ saja. Saat di Mina hal serupa kembali terulang. Yoyok bahkan mengatakan para jemaah kembali terlantar berjam-jam.

Padahal selepas lempar jumrah sekitar 09.00 setempat, para jemaah haji sudah dikomando untuk antre bus. Namun kenyataan sampai pukul 16.00 hanya terdapat tiga bus untuk menjemput jemaah.

”Kata ketua kloter ada 3 bus. Hanya itu yang bisa bolak-balik untuk  mengambil jemaah. Namun jeda waktu kedatangan sangat lama,” terang Yoyok.

Baca: Kuota Haji Indonesia Tahun Depan, 221.000 Jemaah

Akibatnya dari kurangnya bus pengantar ke hotel banyak jemaah lansia maupun yang sakit ikut terlantar. Sebab para jemaah ini tidak mungkin ikut berebut maupun merangsek dengan jemaah lain untuk mendahului.

”Kasus ini tidak terjadi jika armada yang dikerahkan mencukupi. Minimal ada ratusan bus yang dikerahkan untuk jemaah sebanyak itu,” kata Yoyok.Yoyok berharap kasus seperti ini tidak lagi terulang kembali. Dirinya berharap ada evaluasi terkait jumlah bus yang digunakan untuk antar jemput jemaah.Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggaraan Haji dan Umroh pada Kemenag Pati, Abdul Hamid menjelaskan terlantarnya para jemaah akibat para jemaah terlalu cepat mengantre bus. Padahal penjemputan para jemaah seharusnya  berdasarkan undian yang diterima jemaah.Ia juga mengkonfirmasi bus yang disiapkan sudah sesuai ketentuan. Terdapat  delapan bus untuk menjemput jemaah dalam satu maktab (jemaah dalam 5 sampai 6 kloter) .”Sistem ini berlaku untuk seluruhnya transportasi. Baik dari hotel ke Makkah ke Arafah, dari Arafah ke Muzdalifah, dari Muzdalifah ke Mina ataupun dari Mina ke Hotel Makkah. Semua sistem taraddudi atau shuttle,” terangnya Senin (3/7/2023). Editor: Supriyadi 

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler