10 Ribu Keluarga di Pati Masuk Garis Kemiskinan Ekstrem
Umar Hanafi
Kamis, 6 Juli 2023 08:59:32
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pati, angka kemiskinan di Bumi Mina Tani sebesar 0,86 persen atau sebanyak 10.860 KK. Data itu dari 21 kecamatan yang diambil pada tahun 2022.
Sementara berdasarkan
update data terakhir dari Dinas Sosial P3AKB, ada pengurangan jumlah penduduk miskin ekstrem. Saat ini, sekitar 10.247 KK mengalami kemiskinan ekstrem.
Data ini diungkapkan dalam Rapat Koordinasi Penangangan Kemiskinan Ekstrem Kabupaten Pati pada Rabu (5/7/2023) kemarin.
Rapat itu dihadiri langsung oleh Sekda Pati Jumani, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), PPSD Wilayah Muria Kendeng, Ketua Baznas dan beberapa instansi terkait.
Baca: Kemiskinan Ekstrem Naik, Ini Langkah Pemkab GroboganMenyikapi tingginya angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Pati, Sekda Pati Jumani pun berharap seluruh OPD melaksanakan pendampingan dan intervensi. Ia meminta dinas di Kabupaten Pati melakukan kolaborasi agar angka kemiskinan turun.
”Upaya yang dapat dilakukan perangkat daerah adalah mendorong peran perusahaan, CSR, BUMN/BUMD dan lembaga lainnya yang mendukung penanggulangan kemiskinan ekstrem di desa,” kata Jumani.
Selain itu, dapat dilakukan koordinasi guna memanfaatkan sumber pembiayaan non APBD seperti dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Pengelola Zakat Infaq dan Shodaqoh (UPZIS) atau penggalangan donasi di lingkungan kerja.
Baca: Ganjar Prioritaskan Penangulangan Kemiskinan Ekstrem di 17 KabupatenJumani juga berpesan kepada seluruh elemen baik stakeholder internal maupun eksternal menguatkan komitmen serta bersinergi dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem.Pasalnya, menurut Jumani, kemiskinan ekstrem merupakan permasalahan struktural dan multidimensi. Sehingga pelibatan lintas sektoral sangat dibutuhkan.”Mudah-mudahan melalui melalui Gerakan Pendampingan Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang kita upayakan bersama dapat mencapai sasaran dan target penanganan kemiskinan ekstrem di seluruh Kabupaten Pati,” harap dia.
Baca: Jalan Sukolilo-Prawoto Pati Rusak Parah, Ini Kata WargaJumani menegaskan gerakan pengentasan kemiskinan ini bukan semata mengejar peringkat. Neskipun di tingkat Nasional angka kemiskinan Kabupaten Pati dalam kategori Zona Hijau.”Poin pentingnya, ini merupakan tugas dan kewajiban kita bersama dalam menyejahterakan masyarakat,” pungkas Jumani. Editor: Ali Muntoha
Murianews, Pati – Lebih dari 10 ribu keluarga di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati pun harus melakukan berbagai langkah agar angka kemiskinan ekstrem berkurang.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pati, angka kemiskinan di Bumi Mina Tani sebesar 0,86 persen atau sebanyak 10.860 KK. Data itu dari 21 kecamatan yang diambil pada tahun 2022.
Sementara berdasarkan
update data terakhir dari Dinas Sosial P3AKB, ada pengurangan jumlah penduduk miskin ekstrem. Saat ini, sekitar 10.247 KK mengalami kemiskinan ekstrem.
Data ini diungkapkan dalam Rapat Koordinasi Penangangan Kemiskinan Ekstrem Kabupaten Pati pada Rabu (5/7/2023) kemarin.
Rapat itu dihadiri langsung oleh Sekda Pati Jumani, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), PPSD Wilayah Muria Kendeng, Ketua Baznas dan beberapa instansi terkait.
Baca: Kemiskinan Ekstrem Naik, Ini Langkah Pemkab Grobogan
Menyikapi tingginya angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Pati, Sekda Pati Jumani pun berharap seluruh OPD melaksanakan pendampingan dan intervensi. Ia meminta dinas di Kabupaten Pati melakukan kolaborasi agar angka kemiskinan turun.
”Upaya yang dapat dilakukan perangkat daerah adalah mendorong peran perusahaan, CSR, BUMN/BUMD dan lembaga lainnya yang mendukung penanggulangan kemiskinan ekstrem di desa,” kata Jumani.
Selain itu, dapat dilakukan koordinasi guna memanfaatkan sumber pembiayaan non APBD seperti dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Pengelola Zakat Infaq dan Shodaqoh (UPZIS) atau penggalangan donasi di lingkungan kerja.
Baca: Ganjar Prioritaskan Penangulangan Kemiskinan Ekstrem di 17 Kabupaten
Jumani juga berpesan kepada seluruh elemen baik stakeholder internal maupun eksternal menguatkan komitmen serta bersinergi dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem.
Pasalnya, menurut Jumani, kemiskinan ekstrem merupakan permasalahan struktural dan multidimensi. Sehingga pelibatan lintas sektoral sangat dibutuhkan.
”Mudah-mudahan melalui melalui Gerakan Pendampingan Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang kita upayakan bersama dapat mencapai sasaran dan target penanganan kemiskinan ekstrem di seluruh Kabupaten Pati,” harap dia.
Baca: Jalan Sukolilo-Prawoto Pati Rusak Parah, Ini Kata Warga
Jumani menegaskan gerakan pengentasan kemiskinan ini bukan semata mengejar peringkat. Neskipun di tingkat Nasional angka kemiskinan Kabupaten Pati dalam kategori Zona Hijau.
”Poin pentingnya, ini merupakan tugas dan kewajiban kita bersama dalam menyejahterakan masyarakat,” pungkas Jumani.
Editor: Ali Muntoha