Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Keluarga yang belum memiliki rumah layak huni di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, tergolong tinggi. Sebanyak 63.485 keluarga saat ini tinggal di rumah yang tak layak huni atau backlog perumahan. 

Angka ini berdasarkan data Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Pati hingga bulan Juli. Menurut Kepala Bidang Perumahan, Suhartono angka ini sudah mengalami penurunan pada beberapa tahun terakhir.

Pada awal 2015, angka rumah tak layak huni di Bumi Mina Tani mencapai 78.518 unit. Artinya, dalam delapan terakhir baru berkurang 15.033 unit rumah tak layak huni. 

”Tahun 2015 masih 78.518 unit. Sudah berkurang sehingga saat ini menjadi 63.485 unit rumah,” katanya, Jumat (25/8/2023). 

Pihaknya terus berupaya melakukan pengurangan angka backlog perumahan. Salah satunya dengan memberikan bantuan pembangunan rumah baru bagi Masyarakat Berpengaruh Rendah (MBR) atau masuk masyarakat miskin. 

Program yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ini memiliki dua jenis, yakni Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan Bantuan Stimulan Rumah Swadaya (BSRS).

”Untuk bentuk intervensinya itu dari berbagai program dan urgensi bantuan disesuaikan dengan data yang bersumber dari Kemensos berdasarkan desil itu. Salah satunya melalui pembangunan rumah baru untuk MBR,” kata dia. 

Selain itu, pemerintah provinsi dan kabupaten juga ikut berupa mengurangi angka backlog ini. Beberapa di antaranya yakni Pembangunan Baru (PB) Komunitas dan Tuku Lemah Oleh Omah. 

”Lalu juga program baru dari Pemprov Pak Ganjar itu Tuku Lemah Oleh Omah. Yang setidaknya juga sudah ada puluhan unit rumah. Yang terbanyak di daerah (Kecamatan) Gabus, seperti (Desa) Tanjunganom,” ujarnya.

Bantuan yang telah diterapkan tersebut didasarkan pada penerima yang masuk kategori miskin melalui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler