Kamis, 20 November 2025

Murianews, Pati – Sebuah pertunjukan teater ditampilkan Teater Mina Tani Pati. Mereka menampilkan karya terbaik mereka di sebuah lokasi di Sendang Simbar Dodo yang eksotik, di Pati.

Cahaya bulan purnama menyinari halaman Sendang Simbar Dodo pada Sabtu (2/9/2023) malam. Cahaya terang itu menghadirkan ketenangan di sumber mata air yang ada di Desa Jimbaran, Kecamatan Kayen tersebut.

Di bawah rimbun tiga pohon beringin yang ada di belik tersebut, tampak dihiasi lampu penerang layaknya panggung. Sejumlah pemuda kemudian berkumpul, dan menunjukkan sejumlah karyanya.

Malam itu ada tujuh penampil. Teater Minatani membuka pra acara dengan menghadirkan pentas berjudul Angkara dan dimainkan oleh Angga, Tata dan Abel serta disutradarai Arif Khilwa.

Kemudian ada juga pentas tari berjudul Manembah yang dibawakan Nurul dan Ningrum, perform berjudul “Dibelenggu” dari Nosferatu. Pembacaan puisi “Manah Jimbar” dari Apip, Rifky dan Nuwanda.

Musik Kampung Gagego Gabus, tari “Bang Bintulu” dari Sanggar Kayun, musik kolaborasi Aristya Kuver dan Nursyam serta pembacaan puisi dari Bocah Angon yang dibawakan Angga Saputra.

Rukti Lakuna menjadi sajian utama Teater Minatani yang dibawakan oleh Siwigustin dan Ellisa. Malam itu, juga menjadi purnama ketujuh sekaligus puncak dari pertunjukkan Rukti Lakuna.

Mereka dibantu Rumah Merdeka dalam penyelenggaraan titik ketujuh tersebut.
Pertunjukkan Rukti Lakuna memang menjadi karya terbaru dari Teater Minatani yang juga ditampilkan di tujuh titik tempat bertepatan dengan tujuh purnama.

Pentas pertama digelar di Pendopo Kemiri, pentas kedua di halaman belakang sanggar Teater TigakomA Universitas Muria Kudus (UMK).

Pentas ketiga dihadirkan di halaman rumah Aloeth Pati, Kecamatan Margoyoso. Titik keempat dihadirkan di kolam rumah Mbah Munawar, Desa Sokopuluhan, Kecamatan Pucakwangi.

Titik kelima di pantai Empu Rancak, Jepara. Titik keenam di lapangan Ndalem Prawito, Kecamatan Juwana. Sementara titik akhirnya di sendang Simbar Dodo, Kecamatan Kayen.

”Ini menjadi laku perjalanan kami. Selain laku dalam berkarya, juga menjadi bentuk bersilaturahmi ke saudara pegiat seni yang ada di sejumlah daerah di Pati, Kudus, dan Jepara,” ujar Siwigustin, Ketua Teater Minatani Pati.

Perempuan yang juga menjadi aktor Rukti Lakuna menyebut, proses tersebut juga menjadi momen belajar akan konsep baru bagi Teater Minatani. Dimana menjadikan gerak dan rasa sebagai dasar utama bukan bertumpu pada teks.

”Rukti Lakuna memiliki arti Merawat Kekosongan. Jiwa yang begitu luas dan dalam tentu memiliki dimensi dan peristiwanya masing-masing. Rukti Lakuna menyerap narasi, membagikannya dengan sulur gerak, rasa dan kata,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Siwi juga menyebutkan terimakasihnya pada semua pihak yang telah berkenan membantu dalam perjalanan tujuh purnama tersebut. Keguyub-rukunan dalam membangun ruang kesenian itu juga menjadi salah satu harapan utama digelarnya Rukti Lakuna.


Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler