Kasus ISPA di Pati Tembus 15.673, Balita Mendominasi
Umar Hanafi
Kamis, 21 September 2023 13:53:00
Murianews, Pati – Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Pati menembus 15.673 hingga Agustus 2023. Dari jumlah tersebut, paling banyak yang terjangkit ISPA adalah balita.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati Aviani Tritanti Venusia mengungkapkan, ketiga kasus ini dibagi tiga kategori. Pertama ISPA Pneumonia pada bayi usia kurang dari 1 tahun sebanyak 1.250, sementara untuk balita usia 1-5 tahun mencapai 1.783.
Sedangkan untuk kategori pneumonia berat, terdapat sejumlah pasien sebanyak 2 bayi dan 7 balita. Kemudian untuk jenis ISPA bukan Pneumonia menyerang 2.890 bayi dan 9.741 balita di Pati.
Aviani mengungkapkan, penyakit ISPA memang hampir setiap hari ditemukan di Puskesmas dan fasilitas kesehatan di Pati. Ia menuturkan ISPA juga masih tetap menjadi 10 besar penyakit yang sering menyerang masyarakat.
”Batuk pilek lalu ISPA itu tetep setiap hari masih menempati urutan 10 besar penyakit yang paling banyak di Puskesmas, itu pasti,” tambahnya.
Meskipun masuk sepuluh beras penyakit yang ditemukan di Puskesmas, ia mengaku tidak risau. Menurutnya, penyakit ini merupakan hal yang wajar diderita para bayi dan balita.
Ia juga tidak merisaukan kondisi musim kemarau terhadap perkembangan ISPA di Pati. Aviani menilai musim kemarau tidak memiliki dampak yang besar terhadap kasus ISPA di masyarakat.
Menurutnya, justru yang saat ini dibutuhkan bagi masyarakat yakni kebutuhan akan air bersih yang dirasa harus mencukupi selama musim kemarau tahun ini.
”Kalau karena cuaca saya rasa kok tidak, masih taraf biasa tidak kok terus signifikan, malah air bersih ini ya harus dibutuhkan,” sebut dr Aviani.
Meskipun demikian, pihaknya tetap menghimbau kepada masyarakat dengan kondisi kering yang biasanya berimbas pada peningkatan debu, maka diminta agar dapat kembali menggunakan masker.
”Tapi tetap himbauannya, kalau misalkan bisa karena debu juga ini meningkat biasanya, bisa menggunakan masker kembali. Meski sudah tapi ini jadi salah satu upaya untuk tidak terkena ISPA itu tadi,” pungkas dia.
Editor: Cholis Anwar
Murianews, Pati – Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Pati menembus 15.673 hingga Agustus 2023. Dari jumlah tersebut, paling banyak yang terjangkit ISPA adalah balita.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati Aviani Tritanti Venusia mengungkapkan, ketiga kasus ini dibagi tiga kategori. Pertama ISPA Pneumonia pada bayi usia kurang dari 1 tahun sebanyak 1.250, sementara untuk balita usia 1-5 tahun mencapai 1.783.
Sedangkan untuk kategori pneumonia berat, terdapat sejumlah pasien sebanyak 2 bayi dan 7 balita. Kemudian untuk jenis ISPA bukan Pneumonia menyerang 2.890 bayi dan 9.741 balita di Pati.
Aviani mengungkapkan, penyakit ISPA memang hampir setiap hari ditemukan di Puskesmas dan fasilitas kesehatan di Pati. Ia menuturkan ISPA juga masih tetap menjadi 10 besar penyakit yang sering menyerang masyarakat.
”Batuk pilek lalu ISPA itu tetep setiap hari masih menempati urutan 10 besar penyakit yang paling banyak di Puskesmas, itu pasti,” tambahnya.
Meskipun masuk sepuluh beras penyakit yang ditemukan di Puskesmas, ia mengaku tidak risau. Menurutnya, penyakit ini merupakan hal yang wajar diderita para bayi dan balita.
Ia juga tidak merisaukan kondisi musim kemarau terhadap perkembangan ISPA di Pati. Aviani menilai musim kemarau tidak memiliki dampak yang besar terhadap kasus ISPA di masyarakat.
Menurutnya, justru yang saat ini dibutuhkan bagi masyarakat yakni kebutuhan akan air bersih yang dirasa harus mencukupi selama musim kemarau tahun ini.
”Kalau karena cuaca saya rasa kok tidak, masih taraf biasa tidak kok terus signifikan, malah air bersih ini ya harus dibutuhkan,” sebut dr Aviani.
Meskipun demikian, pihaknya tetap menghimbau kepada masyarakat dengan kondisi kering yang biasanya berimbas pada peningkatan debu, maka diminta agar dapat kembali menggunakan masker.
”Tapi tetap himbauannya, kalau misalkan bisa karena debu juga ini meningkat biasanya, bisa menggunakan masker kembali. Meski sudah tapi ini jadi salah satu upaya untuk tidak terkena ISPA itu tadi,” pungkas dia.
Editor: Cholis Anwar