Nasib Petani Mintobasuki Pati Tahun Ini: Banjir dan Kekeringan
Umar Hanafi
Sabtu, 7 Oktober 2023 13:24:00
Murianews, Pati – Nasib tak mujur menimpa petani Desa Mintobasuki, Kecamatan Gabus, Pati, Jawa Tengah pada tahun ini. Sawah mereka gagal panen gegara kebanjiran saat musim hujan dan kekeringan saat musim kemarau seperti saat ini.
Sejumlah petani desa yang dilalui Sungai Silugonggo itu pun dipastikan tak bisa memanen padi pada tahun 2023 ini. Padi yang telah ditanam gagal panen akibatkan bencana banjir dan kekeringan yang menimpa desa tersebut.
Ketua Kelompok Tani Mekar Sari Desa Mintobasuki Parmin mengungkapkan, sekitar 80 hektare gagal panen saat musim hujan kemarin. Sementara saat musim kemarau ini puluhan hektare sawah di desanya terdampak kekeringan. Sekitar 8 hektare di antara dipastikan puso.
”Khususnya Mintobuski parah. Gagal total. Gagal panen karena kekeringan. MT III yang gagal panen di sini ada 8 hektare. (Delapan hektare) itu hanya bengkok desa. yang lain belum termasuk,” ujar Parmin.
Setelah banjir surut atau saat musim tanam dua (MT II) para petani sebenarnya sudah mencoba menanam padi. Namun hama membuat sawah mereka kembali gagal panen.
Saat musim kemarau datang atau MT III, mereka kembali mencoba peruntungan. Puluhan hektare lahan pertanian ditanami dengan padi. Sementara sejumlah lahan lainnya ditanami palawija.
Namun petani tak bisa menggunakan air dari Sungai Juwana, lantaran aliran sungai tersebut dialiri air asin. Lahan tanaman padi mereka pun kembali tak bisa dipanen.
”Ini umur padi sudah dua bulan. Kekeringan sejak 1,5 bulan. Ndak ada pasokan air. Air sungai asin. Air dari Waduk Kedung Ombo tanggal 15 September lalu. Tanggal 20 sampai sini. Tapi hanya beberapa hari air rob. Ndak bisa menolong padi,” tutur dia.
Para petani pun mengalami kerugian ratusan juta pada musim hujan lalu. Untuk musim kemarau saat ini saja, mereka mengalami kerugian lebih dari Rp 100 juta.
”Ini gara-gara ada miskomunikasi. Katanya Waduk Kembang Kempis sudah jadi. Ternyata belum jadi. Padahal kalau belum jadi biasanya saat kemarau ini ditanami kacang dan palawija lainnya,” ungkap dia.
Parmin pun berharap pemerintah memberikan bantuan untuk meringankan beban petani Desa Mintobasuki. Baik memberikan bantuan bibit maupun segera menyelesaikan pembangunan Waduk Kembang Kempis.
”Harapan saya Kembang Kempks cepat jadi. Agar MT 2 dan MT 3 yang bisa tanam. Karena sini juga langganan banjir,” harap dia sambil meratapi sawahnya yang gagal panen.
Editor: Supriyadi



