Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah banjir di Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng). Salah satunya pembuatan Bendungan Karet di Kecamatan Jakenan. Namun, petani justru khawatir keberadaan bendungan itu memperparah banjir.

Ketua Serikat Petani Pati, Kamelan menilai bendungan yang terletak di Desa Bungasrejo Kecamatan Jakenan itu dinilai bisa mempercepat pendangkalan Sungai Juwana.

Keberadaan Bendungan Karet tersebut justru dinilai akan menghambat sedimentasi dari kawasan Pegunungan Kendeng yang sudah gundul.

”Pada intinya Bendung Karet ini bisa mempercepat pendangkalan Sungai Juwana. Pendangkalan bisa terjadi dua kali lebih cepat. Satu tahun bisa jadi Sungai Juwana sudah dangkal akibat sedimentasi yang terbendung Bendung Karet itu,” ujar Kamelan, Senin (11/12/2023).

Ia menganggap perencanaan proyek Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pamali Juana itu terkesan serampangan. Mengingat dalam perencanaannya tidak melibatkan masyarakat sekitar.

Padahal, lanjut dia, kondisi tersebut dapat berdampak buruk bagi para petani yang berada di sepanjang aliran Sungai Juwana. Meliputi petani di Kecamatan Pati, Margorejo, Juwana, Gabus, Kayen dan Jakenan.

”Ini hanya sekedar mengikuti proyek yang ada di daerah lain seperti di Demak dan Jepara. Padahal kebutuhannya berbeda karena airnya di sana jernih. Jadi bisa dilihat ketika pemerintah mempunyai gagasan, ide, proyek tanpa mendengar arus bawah atau masyarakat,” tegasnya.

Hal senada juga diungkapkan satu petani di Kecamatan Jakenan, Sudiyono. Ia mengaku  pembangunan Bendungan Karet tersebut tidak pernah melibatkan para petani. Ia pun tak mengetahui fungsi dari adanya bendungan tersebut.

”Sampai hari ini, kami masih belum mengetahui bagaimana nanti terkait air untuk pertanian setelah Bendungan Karet beroperasi. Misalnya apakah jadwal musim tanam ada perubahan atau tidak,” ujar dia.

Sudiyono berharap agar ke depannya pemerintah mengadakan sosialisasi terkait pengoperasian Bendungan Karet itu. Dengan demikian, para petani mendapatkan penjelasan soal dampak di sektor pertanian setelah bendung karet beroperasi.

”Kami berharap ada penjelasan yang detail kepada petani dari pihak yang berwenang. Misal caranya dengan mengumpulkan pengurus kelompok-kelompok tani maupun pengurus kelompok pompa. Karena kalau via pemerintah desa seringnya tidak sampai kepada masyarakat,” pungkasnya.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler