Kamis, 20 November 2025

Murianews, Pati – Buruh pabrik dinilai menjadi salah satu kelompok yang rentan terpapar Tuberkulosis alias TBC. Untuk mencegah penyebaran penyakit ini, seribuan buruh PT Dua Kelinci Pati, Jawa Tengah (Jateng) mengikuti screening.

Kesehatan mereka diperiksa sejak Senin (11/12/2023) hingga Kamis (12/12/2023). Tampak sejumlah buruh antusias mengikuti screening acara yang digelar Komunitas Eliminasi TBC Indonesia.

Mereka menggandeng PT Dua Kelinci, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati dan Yayasan Masyarakat Sehat Indonesia (MSI) Pati. Selama rentang lima hari mereka menargetkan lebih dari 1.500 karyawan pabrik kacang itu untuk di-screening.

Menurut PR Komunitas Eliminasi TBC Indonesia Rahmat Hidayat, kecenderungan mereka yang berkumpul di satu lokasi dalam waktu lama menjadi pemicu utama penyebaran penyakit ini secara luas.

”Di Kabupaten Pati kebetulan kami melakukan kerjasama dengan PT Dua Kelinci untuk melakukan screening kepada karyawan,” ujar Rahmat.

Rahmat mengatakan sebelum melakukan deteksi di lokasi, pihaknya terlebih dahulu mengirim sejumlah formulir berisi pertanyaan. Melalui selebaran dibagikan secara daring itu para karyawan diminta menjawab beberapa gejala yang mereka rasakan.

”Kami tentukan gejala seperti batuk dan berkeringat di malam hari. Itu yang kami minta untuk dijawab. Baru nanti yang terduga dan menjalin kontak erat dengan target kami screening,” kata Rahmat.

Ramat memastikan setelah sejumlah langkah dilakukan serta dinyatakan positif, para pengidap akan mendapat pendampingan. Selama enam bulan para kader komunitas akan menginisiasi dalam konsumsi obat secara rutin.

Ketua Yayasan MSI Pati Yasir Al Imron menjelaskan selama 2023 kasus TBC di Kabupaten Pati terus melonjak. Dirinya menyebut salah satunya penyebaran tercepat berada dilingkungan pabrik.

”Penularan TBC sangat cepat. Bisa lewat percikan dahak atau darah sudah bisa menular ke teman sekitarnya. Makanya kemarin mapping terkait pasien TBC yang bekerja di sini,” kata Imron.

Imron menyebut TBC merupakan salah satu penyakit mematikan. Meski begitu, lanjut Imron resiko kematian bagi pengidap dapat dihindari dengan konsumsi secara rutin dan konsisten.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler