Banjir Menghantui, Tentara Pati Kembali Tanam Pohon di Kendeng
Umar Hanafi
Kamis, 14 Desember 2023 15:53:00
Murianews, Pati – Gundulnya Pegunungan Kendeng membuat banjir menghantui masyarakat Sukolilo Pati saat musim hujan. Untuk meminimalkan terjadinya banjir, tentara Kodim 0718/Pati bergerak.
Mereka kembali melaksanakan kegiatan karya bhakti penghijauan, Kamis (14/12/2023). Kegiatan penghijauan kali ini adalah dalam rangka memperingati Hari Juang ke-78 TNI AD tahun 2023.
Kegiatan penghijauan ini digelar di desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati. Langkah ini selaras dengan tema peringatan Hari Juang TNI AD yakni ”TNI AD Bersama Rakyat Bersatu Dengan Alam Untuk NKRI”.
Sebanyak 500 bibit pohon ditanam oleh TNI bersama Polri, Perhutani, CDK wilayah II, aparatur pemerintah, kades, perangkat desa, pelajar serta masyarakat di lahan Perhutani KPH Sukolilo. Area ini juga masuk kawasan Pegunungan Kendeng di Desa Sumbersoko.
Sebelumnya, kegiatan serupa juga dilaksanakan di Desa Wukirsari, Kecamatan Tambakromo. Sebanyak 1500 tanaman ditanam pada saat itu.
Melalui kegiatan penghijauan diharapkan dapat memberikan contoh sekaligus mengedukasi masyarakat serta para pelajar tentang pentingnya mengembalikan fungsi hutan guna meminimalisir bencana banjir, tanah longsor dan kekeringan.
”Karena menurunnya fungsi hutan yang disebabkan sudah banyak pohon ditebang, kami TNI bersama Polri serta Pemda dan masyarakat mencari solusi dengan melaksanakan penanaman pohon yang kali ini bertepatan dengan momentum Hari Juang TNI AD,” kata Dandim Pati Letkol Inf Jon Young Saragi.
Pihaknya berharap kegiatan bisa terus berkelanjutan. Pasalnya di wilayah lain juga masih banyak yang kondisi serupa rentan bencana banjir.
Berdasarkan riset Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Tengah dalam kurun waktu 2018-2022, sebanyak 16,9 ribu hektare lahan di Kabupaten Pati masuk kategori kritis.
Bahkan, hampir 17 ribu hektare lahan tersebut di antaranya masuk kategori sangat kritis. Pemerintah daerah pun diminta segera mengatasi lahan kritis tersebut agar tak menimbulkan bencana.
Editor: Cholis Anwar
