Isi Liburan, Pelajar Tlogowungu Pati Berburu Entung
Umar Hanafi
Selasa, 19 Desember 2023 16:11:00
Murianews, Pati – Umumnya, libur sekolah dimanfaatkan untuk liburan ke berbagai tempat wisata. Namun, tidak bagi siswa Desa Tlogosari, Kecamatan Tlogowungu, Pati. Mereka mengisi masa liburan sekolah dengan berburu entung ulat bulu di Hutan Jati Urip.
Sejumlah pelajar tampak asyik berburu kepompong ulat bulu jati di hutan tersebut. Mereka memilih daun-daun Jati warna kuning yang menjadi tempat favorit ulat bulu bersarang.
Salah satu siswa itu yakni Rafa. sambil membawa plastik kresek ukuran sedang, ia jongkok di bawah pohon jati bersama teman-temannya. Mereka memilah daun pohon jati kering yang ada di tanah untuk mencari kepompong ulat jati atau biasa disebut entung.
Sudah dua hari ini, ia datang ke hutan Jati Urip yang berada tidak jauh dari rumahnya. Sejak libur sekolah tiba, ia ikut mencari entung di hutan. Ia mengaku, nantinya entung yang didapatkannya itu akan dijual.
”Lagi nyari entung, nanti dijual. Uangnya nanti buat jajan,” ujar bocah yang baru duduk di kelas 4 sekolah dasar (SD) tersebut, Selasa (19/12/2023).
Ia mengungkapkan, satu gelas Entung dapat dijual dengan harga Rp 25 ribu. Setidaknya, ia bisa dapat satu gelas hingga dua gelas untuk sekali ke hutan mencari entung.
Namun katanya, entung yang ia cari tidak langsung dikupas saat di hutan. Ia hanya mengambil entung yang masih terbungkus lapisan. Ia baru membukanya ketika berada di rumah.
Selain Rafa, puluhan warga juga banyak yang mencari entung di lokasi hutan Jati Urip. Mereka datang dari berbagai desa yang berada di sekitar hutan.
Sama halnya dengan Rafa, entung yang mereka dapatkan juga ada yang dijual. Namun, sebagian lagi nantinya ada yang dimasak sendiri.
”Ya nanti digoreng kalau kalau sudah sampai rumah. Tapi kalau yang nggak doyan ya biasanya dijual,” ujar Samini, warga Desa Regaloh.
Kalau dijual, tambahnya, untuk satu gelas kecil dihargai Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu. Ia menyebut, tak tentu waktunya untuk mencari entung di hutan. Karena menurutnya aktivitas itu hanya sampingan saja.
Editor: Supriyadi
Murianews, Pati – Umumnya, libur sekolah dimanfaatkan untuk liburan ke berbagai tempat wisata. Namun, tidak bagi siswa Desa Tlogosari, Kecamatan Tlogowungu, Pati. Mereka mengisi masa liburan sekolah dengan berburu entung ulat bulu di Hutan Jati Urip.
Sejumlah pelajar tampak asyik berburu kepompong ulat bulu jati di hutan tersebut. Mereka memilih daun-daun Jati warna kuning yang menjadi tempat favorit ulat bulu bersarang.
Salah satu siswa itu yakni Rafa. sambil membawa plastik kresek ukuran sedang, ia jongkok di bawah pohon jati bersama teman-temannya. Mereka memilah daun pohon jati kering yang ada di tanah untuk mencari kepompong ulat jati atau biasa disebut entung.
Sudah dua hari ini, ia datang ke hutan Jati Urip yang berada tidak jauh dari rumahnya. Sejak libur sekolah tiba, ia ikut mencari entung di hutan. Ia mengaku, nantinya entung yang didapatkannya itu akan dijual.
”Lagi nyari entung, nanti dijual. Uangnya nanti buat jajan,” ujar bocah yang baru duduk di kelas 4 sekolah dasar (SD) tersebut, Selasa (19/12/2023).
Ia mengungkapkan, satu gelas Entung dapat dijual dengan harga Rp 25 ribu. Setidaknya, ia bisa dapat satu gelas hingga dua gelas untuk sekali ke hutan mencari entung.
Namun katanya, entung yang ia cari tidak langsung dikupas saat di hutan. Ia hanya mengambil entung yang masih terbungkus lapisan. Ia baru membukanya ketika berada di rumah.
Selain Rafa, puluhan warga juga banyak yang mencari entung di lokasi hutan Jati Urip. Mereka datang dari berbagai desa yang berada di sekitar hutan.
Sama halnya dengan Rafa, entung yang mereka dapatkan juga ada yang dijual. Namun, sebagian lagi nantinya ada yang dimasak sendiri.
”Ya nanti digoreng kalau kalau sudah sampai rumah. Tapi kalau yang nggak doyan ya biasanya dijual,” ujar Samini, warga Desa Regaloh.
Kalau dijual, tambahnya, untuk satu gelas kecil dihargai Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu. Ia menyebut, tak tentu waktunya untuk mencari entung di hutan. Karena menurutnya aktivitas itu hanya sampingan saja.
Editor: Supriyadi