Kamis, 20 November 2025

Murianews, Pati – Pemerintah melakukan impor tepung tapioka untuk memenuhi kebutuhan di pasaran. Namun, pengusaha tapioka di Kabupaten Pati, Jawa Tengah justru menjerit.

Salah satu pengusaha tepung tapioka di Pati, Adi Mashuri menilai kebijakan ini tak berpihak kepada pengusaha tepung tapioka. Juga tidak memihak para petani maupun UMKM yang menggunakan tepung tapioka sebagai bahan baku.

Ia mengungkapkan impor ini merupakan dampak panjang kebijakan pemerintah yang kurang tepat. Pemerintah dinilai kurang serius mengantisipasi fenomena El Nino.

’’Akibatnya, petani singkong tidak bisa memanen banyak. Kami pengusaha produksi tepung kekurangan bahan baku. Sehingga tepung tapioka lokal menipis,” ujar dia kepada Murianews.com, Rabu (28/2/2024).

Ia menilai kondisi ini terjadi lantaran Kementrian Perdagangan dan Bapebti tidak menjalankan program sistem resi gudang dengan baik. Selain itu pertanian singkong juga tidak terlalu terurus.

”Misalnya bibitnya F1 singkong tidak ada di petani dan pembinaan petaninya tidak ada, berbeda dengan Thailand yang pemerintahnya peduli tentang pertaniannya dan sistem stok pascapanen,” kata dia.

Produksi industri tepung tapioka di Kabupaten Pati pun merosot. Saat ini, pihaknya hanya bisa menghasilkan 2 ribu tepung tapioka per bulan. Angka ini jauh dibandingkan saat kondisi normal yang bisa menghasilkan hingga 15 ribu ton per bulan.

”Satu kawasan industri tapioka Pati Utara bisa menghasilan 15 ribu ton tapioka per bulan. Singkongnya dari seluruh Jateng dan Jatim bahkan Jabar. Sekarang menyusut menjadi 2 ribu ton per bulan,” keluhnya.

Adi menilai Pemerintah Indonesia tidak mempunyai kebijakan seperti Pemerintah Thailand. Di mana di sana mempunyai sistem stok pascapenen. Sehingga, masih mempunyai stok saat El Nino.

”Singkong langka dan di saat panen pihak pemerintah tidak ada yang mikir stok tapioka seperti di Thailand, sehingga Thailand bisa ekspor dan kita gigit jari,” tandas dia.

Harga tepung tapioka di pasaran pun merangkak naik. Saat ini, harga tepung tapioka impor senilai Rp 11.500 per kg. Padahal normalnya harga tepung tapioka berkisaran Rp 8.000 hingga Rp 9.000 per kg

Ia pun berharap pemerintah segera mengatasi kelangkaan bahan baku tepung tapioka. Pihaknya tidak mau pasar tepung dikuasai tepung tapioka dari luar negeri.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler