Jalan Tayu-Puncel Rusak, Warga Pati Geruduk Kantor Kecamatan
Umar Hanafi
Senin, 1 April 2024 12:32:00
Murianews, Pati – Puluhan warga Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menggeruduk kantor kecamatan, Senin (1/4/2024). Mereka menggelar demontrasi lantaran jengah dengan kondisi jalan Tayu-Puncel yang mengalami rusak.
Para warga yang mengatasnamakan dari Persatuan Masyarakat Dukuhseti (Pemandu) ini mulai menggeruduk Kantor Kecamatan Dukuhseti sekitar pukul 09.30 WIB. Mereka berdatangan dengan mengendarai kendaraan bermotor sambil membawa berbagai spanduk. Spanduk-spanduk itu berisi keresahan dan tuntutan para warga.
Spanduk yang dibawa di antaranya bertuliskan ’Kami menangis, aktivitas terganggu, jalan rusak’, ’Iki ratan umum, dudu ratanmu dewe, sesuai aturan!’ (ini jalan umum, bukan jalanmu sendiri, sesuai aturan), dan ’Polisi ojo mbelo bos tambang’ (polisi jangan membela bos tambang).
Koordinator aksi, Izudin Assalan mengungkapkan Jalan Tayu-Puncel mengalami kerusakan setiap tahunnya. Usai diperbaiki, jalan alternatif Pati-Jepara ini kembali mengalami kerusakan.
”Setelah perbaikan, kendaraan (tambang) itu over dimensi lebih dari 15 ton. Itu yang ingin kita ingin tertibkan. Karena kekuatan jalan kita ndak kuat sebesar itu,” ujar lelaki yang akrab disapa Alan ini kepada Murianews.com.
Ia mengungkapkan Jalan Tayu-Puncel itu mengalami kerusakan belasan kilometer. Kerusakan mulai terlihat dari Kecamatan Tayu hingga Dukuhseti perbatasan Jepara.
Pihaknya pun berharap jalan tersebut segera diperbaiki. Bila tak kunjung diperbaiki, masa akan kembali menggelar demontrasi yang lebih besar daripada demontrasi kali ini.
”Kami meminta Jalan Tayu-Puncel segera diperbaiki. Kalau tidak kami akan melakukan aksi kembali,” tandas dia.
Para peserta aksi pun ditemui sejumlah pejabat. Di antaranya dari Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati dan Camat Dukuhseti, Agus Sunarko.
Sejumlah petugas kepolisian juga tampak berjaga-jaga untuk mengamankan demontrasi. Usai demontrasi, mereka meninjau jalan rusak.
Editor: Budi Santoso



