Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – DPC PKB Kabupaten Pati dan DPC PPP kompak mencari sosok bakal calon Bupati alias Bacabup dalam Pilkada Pati dari kalangan Nahdliyin. Diharapkan Bacabup dari kalangan NU ini bisa lebih membangun Bumi Mina Tani.

Ketua DPC PKB Kabupaten Pati Bambang Susilo mengatakan saat ini sudah banyak bakal calon wakil Bupati (Bacawabup) Pati dari kalangan Nahdliyin. Namun, belum ada Bacabup yang berlatar belakang NU.

Alhamdulillah kalau ada kandidat (bupati Pati) alternatif dari NU yang berani maju K1. Saya optimistis kader NU banyak yang siap untuk K2. Hanya saja saat ini masih malu-malu,” kata Bambang, Senin (6/5/2024).

Ia mengungkapkan, pihaknya sudah mempunyai empat kandidat Bacawabup dari kalangan NU. Yakni Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah Muh Zen, Anggota DPRD Kabupaten Pati Muntammah, Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Pati Muhammadun dan Ketua PCNU Yusuf Hasyim.

”Itu alternatif yang kita tawarkan. Kita juga buka peluang dari PPP. PPP punya calon siapa kita padukan. Kalau nanti benar-benar terjadi Koalisi. Koalisi tidak menutup kemungkinan. Karena NU punya cita-cita kadernya menempati Pendopo baik K1 maupun K2,” tutur dia.

Sementara itu, Wakil Ketua DPC PPP Suwito menilai Bacabup dari kalangan NU berpotensi terpilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pati yang digelar pada 27 November 2024.

Mengingat mayoritas warga Kabupaten Pati merupakan warga NU yang tersebar di 21 kecamatan di 406 desa/kelurahan. Ia pun yakin kekuatan nahdliyin ini bisa menambah suara dalam Pilkada 2024.

”Nahdliyin paling tidak bersaing dengan yang lain. Apalagi Pati utara dan selatan kan banyak pondok pesantren. Mudah mudahan ada kesamaan. PKB kan saudara muda PPP,” kata Suwito.

Suwito mengaku, pihaknya bakal membuka pendaftaran bakal calon bupati Pati pada Kamis (9/5/2024) mendatang. Ia pun mempersilahkan sejumlah tokoh yang tertarik mencalonkan diri dari partainya.

”Calon sudah banyak yang mau datang. Tapi kita buka Kamis depan. Termasuk kader PKB juga ada yang mau daftar. Silahkan mendaftar dan itu 0 rupiah,” tandas Suwito.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Terpopuler