Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Perekrutan Panwascam (Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dinilai tebang pilih. Bawaslu Kabupaten Pati pun mendapatkan sorotan.

Dugaan tebang pilih perekrutan Panwascam ini datang dari Jaringan Peduli Demokrasi Pati. Mereka mempertanyakan rekrutmen Panwascam dari metode existing.

Dalam metode ini, anggota Panwascam pada Pemilu 2024 lalu mendapatkan kesempatan untuk kembali menjadi anggota Panwascam pada Pilkada 2024. Namun dari total 63 anggota Panwascam, hanya 27 anggota yang lolos.

Sementara sisanya, tidak berhasil mempertahankan kursinya. Jaringan Peduli Demokrasi Pati pun menyoroti perekrutan metode ini. Mereka menilai Bawaslu Pati tebang pilih dan tidak netral.

”Kami mencermati dan menyoroti terkait netralitas dan profesionalitas Bawaslu Pati. Salah satunya proses existing yang telah berlalu. Di mana kurang profesionalitas dalam merekrut dan mempertahankan nama-nama Panwascam,” ujar Koordinator Jaringan Peduli Demokrasi Pati Muhammad Saiful Huda, Rabu (8/5/2024).

Pihaknya menilai dari sisi teknis dan tahapan rekrutmen Panwascam ada banyak kejanggalan dan menimbulkan pertanyaan. Sejumlah anggota Panwascam Pemilu 2024 lalu yang dinilai bekerja lebih baik justru tidak lolos.

”Kenapa sejumlah anggota yang layak dan mempunyai kinerja baik terbuang. Sedangkan yang tidak layak sesui juknis itu masih dipertahankan,” ungkap pria yang menjadi Ketua Panwascam Margoyoso pada Pilpres lalu.

Dicontohkannya, salah satu anggota Panwascam yang lolos mempunyai kinerja tidak maksimal saat Pemilu 2024 lalu, lantaran hamil. Namun, anggota panwascam tersebut lolos existing.

”Menjelang pemilu dia melahirkan dan membuat kurang maksimal dalam bekerja. Tetapi masih dipertahankan. Sedangkan panwascam lainnya itu dibuang. Padahal tidak ada panggilan untuk evaluasi,” tandas dia.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Terpopuler