Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah atau Pilkada Pati 2024, Lembaga Kajian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LKP2A) Pati mengajak para pemuda untuk melek politik. Tidak hanya itu, pemuda juga harus paham tentang wawasan kebangsaan dan nilai-nilai pancasila.

Dalam hal ini, LKP2A Kabupaten Pati menggandeng Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pati untuk menggelar sosialisasi ihwal tersebut di atas. Kegiatan yang diselenggarakan di Aula Badan Kesbangpol pada Jumat (28/6/2024) itu diikuti oleh puluhan peserta. Mulai pengurus organisasi masyarakat (ormas) hingga kalangan mahasiswa.

Ketua LKP2A Pati, Umi Nadhiroh mengungkapkan, sosialisasi ini bertujuan untuk menumbuhkan partisipasi masyarakat saat berlangsungnya Pilkada yang berlangsung pada November 2024 mendatang. Dengan demikian diharapkan kontestasi politik tersebut dapat berjalan secara mestinya.

”Sebentar lagi ada pemilihan kepala daerah. Tentu kegiatan ini penting untuk memberikan pemahaman tentang politik agar pelaksanaan Pilkada berjalan dengan aman dan lancar,” kata dia saat memberikan sambutan dalam sosialisasi tersebut.

Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol, Sugiyono melalui Kepala Bidang (Kabid) Politik Dalam Negeri dan Ormas pada Kesbangpol Pati, Herman Setiawan menambahkan, kegiatan tersebut juga bagian tugas pihaknya. Yakni di antaranya tentang pembinaan ideologi pancasila dan tentang wawasan kebangsaan.

”Ini pembudayaan ideologi Pancasila. Jadi itu amanat dari pemerintah pusat melalui Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Yang kedua terkait wawasan kebangsaan. Saya kalau di kecamatan, desa, guru-guru dan tokoh masyarakat itu minta ada pendidikan wawasan kebangsaan bagi generasi muda. Karena generasi muda dinilai mulai melupakan itu,” kata dia.

Tugas selanjutnya, lanjut dia, yakni  tentang pendidikan politik bagi masyarakat, wanita, pemuda. Pendidikan politik ini bertujuan sebagai sosialisasi Pilkada untuk memiliki calon bupati dan wakil bupati tanggal 27 November nanti.

”Kita sosialisasikan agar partisipasi masyarakat ikut meningkat. Bahkan, pada Pemilu kemarin, tingkat kesertaan tinggi. 84,4 persen di tingkat Jawa Tengah. Target dari kementerian Dalam Negeri 79,5 persen. Kita lebih tinggi dari itu,” tutur dia.

Menurutnya, kegiatan wawasan kebangsaan rutin digelar. Sasaran tidak hanya orang yang paham politik. Tapi juga orang belum paham politik.

”Orang yang sudah paham harus diberikan pemahaman tentang politik. Karena bisa jadi orang itu menyamakan kondisi ideal dan realitas. Itu membuat semacam antipati,” kata dia.

Apalagi kepada masyarakat yang belum paham tentang politik. Maka sosialisasi perlu digencarkan untuk memberikan pemahaman kepada mereka.

”Masyarakat yang belum tahu seperti pemilih pemula. Seperti pemuda 17 tahun itu kan belum tahu. Kesbangpol tugasnya mencetak kader-kader yang mengisi pemerintah dan berpoliti di masa depan,” tandas dia.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler